Rabu, 03 Desember 2014

Jenis-Jenis Transformator

Jenis-Jenis Transformator ada banyak sekali. Tetapi yang paling sering dibahas mungkin adalah transformator step up dan step down. Transformator step up merupakan transformator yang memiliki fungsi untuk menaikkan arus tegangan listrik. Transformator step up memiliki jumlah lilitan sekunder yang lebih banyak kalau dibandingkan dengan jumlah lilitan primer. Sedangkan transformator step down merupakan kebalikan dari transformator step up. Transformator step down berperan untuk menurunkan arus tegangan listrik. Kemudian, pada transformator step down, jumlah dari lilitan primernya lebih banyak dari lilitan sekundernya. Contoh dari transformator step up dapat anda lihat dalam penggunaan barang-barang elektronik. Sedangkan contoh dari transformator step down dapat dilihat dalam adaptor.

Kemudian, ada juga autotransformator. Jenis transformator yang satu ini hanya terdiri dari satu lilitan saja yang berlanjut secara listrik dengan sadapan tengah. Dalam transformator yang satu ini, lilitan primer jadi satu dengan lilitan sekunder. Fasa arus dalam lilitan sekunder selalu berlawanan dengan arus primer. Sehingga untuk tarif daya yang sama, lilitan sekunder ini bisa dibuat dengan menggunakan kawat yang lebih tipis kalau dibandingkan dengan transformator biasa. Selanjutnya pada jenis-jenis transformator, ada juga transformator isolasi. Transformator isolasi merupakan transformator yang memiliki jumlah lilitan sekunder sama dengan jumlah lilitan primer. Sehingga akhirnya tegangan sekunder sama besarnya dengan tegangan primer. Tetapi pada beberapa versi, gulungan sekunder dibuat menjadi lebih banyak untuk mengkompensasi kerugian.

Jenis-Jenis Transformator

Contoh Gambar Jenis-Jenis Transformator


Jenis-jenis transformator tidak hanya sampai disitu saja. Masih banyak lagi jenisnya. Selanjutnya ada transformator pulsa, yang didesain khusus untuk mengeluarkan gelombang pulsa. Transformator yang satu ini menggunakan material inti yang cepat jenuh, sehingga ketika arus primer mencapai titik tertentu, fluks magnet dapat berubah. Selanjutnya ada transformator tiga fasa. Transformator tiga fasa merupakan tiga transformator yang dihubungkan secara khusus satu dengan yang lainnya. Lilitan primer biasanya dihubungkan secara bintang dan kemudian lilitan sekunder dihubungkan secara delta. Demikianlah bahasan singkat mengenai jenis-jenis transformator tadi. Semoga anda semakin paham dan mengerti mengenai jenis-jenis transformator.

Demikianlah pembahasan singkat mengenai jenis-jenis transformator, semoga artikel pembahasan kita kali ini dapat berguna dan bermanfaat bagi anda semua. Baca juga artikel menarik lainnya, seperti Transformator Step Up, Prinsip Kerja Transformator, Pengertian Transformator dan Fungsi Transformator.

Senin, 01 Desember 2014

Transformator Step Up

Transformator Step Up merupakan salah satu jenis transformator yang memiliki peranan penting dalam sebuah rangkaian elektronika. Sebelum lebih lanjut membahas mengenai transformator step up, maka ada baiknya kalau kita lebih dahulu mengetahui apa itu transformator. Transformator atau trafo merupakan sebuah komponen dalam rangkaian elektronika yang memiliki fungsi untuk menaikkan atau menurunkan tegangan bolalk-balik. Transformator sendiri memiliki tiga komponen pokok. Yang pertama adalah kumparan pertama alias primer. Kumparan primer berfungsi sebagai input. Kedua, ada kumparan kedua alias sekunder. Kumparan sekunder bertindak sebagai output. Lalu yang terakhir ada inti besi. Inti besi ini memiliki fungsi untuk memperkuat medan magnet yang dihasilkan.

Selanjutnya, mari kita bahas lebih lanjut mengenai transformator step up. Transformator step up merupakan salah satu jenis transformator kalau didasarkan pada jumlah lilitannya. Transformator step up sendiri memiliki fungsi untuk menaikkan arus tegangan. Dalam sebuah transformator step up, lilitan sekundernya lebih banyak kalau dibandingkan dengan lilitan primer. Dari sini kemudian sudah dapat terlihat dengan jelas bahwa fungsi dari transformator step up adalah sebagai pihak yang menaikkan tegangan. Peran dari transformator step up ini dapat anda lihat ketika sedang menggunakan barang-barang elektronik. Ketika menyalakan peralatan elektronik, maka biasanya akan terasa seperti mengalami yang namanya black out selama sepersekian detik. Hal tersebut sebenarnya merupakan pengaruh dari transformator step up yang tengah bekerja.

Transformator Step Up

Gambar Skema Transformator Step Up


Selain transformator step up, ada juga transformator step down. Transformator step down ini bisa dikatakan merupakan kebalikan dari transformator step up. Kalau transformator step up memiliki fungsi untuk menaikkan arus tegangan listrik, maka transformator step down memiliki fungsi untuk menurunkan arus tegangan listrik. Sesuai dengan namanya, yaitu ‘down’. Kemudian, kalau pada sebuah transformator step up jumlah lilitan sekunder lebih banyak, maka pada transformator step down, jumlah lilitan primer lebih banyak dari pada jumlah lilitan sekunder. Fungsi dari transformator step down ini dapat anda lihat secara langsung pada penggunaan adaptor. Meskipun berbeda, transformator step up maupun step down sama-sama memiliki peranan yang sangat penting.

Demikian penjelasan singkat tentang transformator step up, semoga artikel pembahan kali ini dapat berguna dan bermanfaat bagi anda semua. Baca juga artikel menarik lainnya, seperti Prinsip Kerja Transformator, Fungsi Transformator dan Pengertian Transformator.

 

Minggu, 30 November 2014

Prinsip Kerja Transformator

Prinsip Kerja Transformator tentunya akan anda pelajari ketika anda mendalami bidang elektro. Tetapi sebelum terjun lebih dalam ke prinsip kerja transformator, ada baiknya kalau anda mempelajari terlebih dahulu apa pengertian dari transformator itu sendiri. Transformator atau yang dikenal juga sebagai trafo merupakan alat yang digunakan untuk menaikkan atau menurunkan tegangan bolak-balik. Transformator sendiri terdiri dari tiga komponen pokok. Yang pertama ada kumparan pertama (primer) yang memiliki peran dalam menginput. Kemudian kumparan kedua (sekunder) yang bertindak sebagai output. Selanjutnya ada inti besi, yang memiliki fungsi untuk memperkuat medan magnet yang dihasilkan. Berikutnya akan dibahas lebih lanjut seputar prinsip kerja dari transformator tersebut.

Prinsip Kerja Transformator

Gambar Skema Prinsip Kerja Transformator


Transformator memiliki prinsip kerja, yakni ketika kumparan primer dihubungkan dengan sumber tengangan yang bolak balik, maka akan terjadi perubahan arus listrik pada sebuah kumparan primer dan akan menimbulkan medan magnet menjadi berubah. Medan magnet yang berubah tersebut kemudian diperkuat dengan adanya inti besi kemudian dihantarkan inti besi ke arah kumparan sekunder. Sehingga nantinya pada ujung-ujung kumparan akan muncul GGL induksi. Efek tersebut dinamakan sebagai induktansi timbal-balik. Kemudian dalam skema prinsip kerja transformator, anda dapat melihat bahwa saat arus listrik dari sebuah sumber tegangan mengalir menuju ke kumparan primer berbalik arah, maka medang magnet yang dihasilkan pun akan berubah arah. Akibatnya arus listrik yang dihasilkan pun akan mengalami perubahan polaritas.

Setelah mengetahui mengenai prinsip kerja dari sebuah transformator, maka ada baiknya juga kalau anda mengetahui jenis-jenis dari transformator. Berdasarkan jumlah lilitannya, terdapat dua jenis transformator. Yakni step up dan step down. Transformator step up memiliki fungsi untuk mengubah tegangan rendah menjadi tinggi.Pada transformator step up jumlah lilitan sekunder lebih banyak dibandingkan dengan lilitan primer. Sedangkan transformator step down memiliki fungsi yang sebaliknya. Yaitu untuk mengubah tegangan tinggi menjadi rendah. Transformator step down memiliki jumlah lilitan primer yang lebih banyak kalau dibandingkan dengan jumlah lilitan sekunder.

Sekian dahulu ulasan singkat yang dapat kami berikan mengenai prinsip kerja transformator, semoga artikel kali ini dapat berguna dan bermanfaat bagi anda semua. Baca juga artikel menarik lainnya, seperti Pengertian Transformator, Fungsi Transformator dan Sensor Tekanan.

Kamis, 16 Oktober 2014

Pengertian Transformator

Pengertian Transformator merupakan sebuah bagian dari komponen elektronika yang memiliki fungsi untuk menaikkan atau menurunkan tegangan listrik. Transformator dikenal juga sebagai trafo. Fungsi transformator ini sangatlah penting dalam sebuah sistem atau rangkaian elektronika. Transformator memiliki peran untuk menyalurkan tenaga atau daya listrik dari tegangan tinggi ke tegangan yang lebih rendah. Ataupun sebaliknya. Tetapi, semuanya itu dilakukan dalam frekuensi yang sama. Karena itulah, dalam sebuah rangkaian elektronika, transformator merupakan komponen yang paling penting dan termasuk dalam golongan mesin listrik statis. Transformator memiliki bentuk empat persegi panjang dimana pada bagian dalamnya tersusun pelat baja berbentuk huruf E. Transformator sendiri terbuat dari kawat tembaga yang memiliki ukuran kecil, yang melilit pelat tersebut membentuk sebuah lilitan primer dan sekunder.

Transformator sendiri memiliki dua jenis. Yang pertama ada transformator step up. Transformator step up memiliki tugas untuk menaikkan tegangan arus listrik. Pada transformator step up ini, lilitan sekunder lebih banyak jumlahnya kalau dibandingkan dengan lilitan primernya. Kemudian selanjutnya ada transformator step down. Pengertian transformator step down merupakan transformator yang berfungsi untuk menurunkan tegangan arus listrik. Berbeda dengan transformator step up, lilitan primer pada transformator step down lebih banyak jumlahnya kalau dibandingkan dengan lilitan sekunder. Meskipun berbeda, keduanya sama-sama memegang peranan yang penting bagi sebuah rangkaian elektronika.

Pengertian Transformator

Contoh Gambar Pengertian Transformator


Contoh dari transformator step up dapat dilihat dari pemakaian barang elektronik. Seperti kulkas, tv, komputer, dan lain sebagainya. Sedangkan untuk transformator step down, contoh penggunaannya dapat dilihat pada adaptor. Transformator memiliki prinsip kerja induksi elektromagnetik. Dimana bila terjadi suatu perubaha fluks magnet pada kumparan primer, maka selanjutnya akan diteruskan ke kumparan sekunder dan menghasilkan suatu gaya gerak listrik (GGL) induksi dan juga arus induksi. Supaya bisa selalu terjadi perubahan fluks magnet, maka arus yang masuk haruslah selalu berupa arus bolak-balik.

Sekian dahulu artikel singkat mengenai pengertian transformator dan jenis-jenisnya. Semoga setelah membaca ulasan singkat ini, anda menjadi lebih mengerti seputar pengertian transformator. Baca juga artikel menarik lainnya, seperti Fungsi Transformator, Sensor Tekanan, Macam-Maca Dioda dan Dioda Bridge.

Senin, 13 Oktober 2014

Fungsi Transformator

Fungsi Transformator akan anda dapatkan ketika anda belajar mengenai rangkaian elektronika, fungsi transformator ini perlu dipelajari karena memegang peranan penting bagi dunia elektronika. Secara garis besar, transformator memiliki fungsi untuk menyalurkan energi listrik ke tegangan rendah ataupun ke tegangan tinggi. Penyaluran ini dilakukan dalam frekuensi yang sama. Fungsi transformator yang satu ini pun dikenal dengan nama step up dan step down. Peran transformator pada sebuah rangkaian elektronika sama halnya denganfugsi kapasitor, resistor, transistor, dan dioda. Transformator juga tidak kalah pentingnya dengan sistem komunikasi, dimana transformator atau yang biasa juga disebut sebagai trafo, digunakan sebagai frekuensi radio dan video. Selain itu, transformator juga memiliki fungsi bagi kehidupan sehari-hari.

Transformator banyak memegang peranan dalam menaikkan tegangan arus listrik. Tanpa anda sadari, lemari es, televisi, komputer, dan berbagai macam alat elektronik yang biasa anda gunakan setiap harinya, memanfaatkan fungsi transformator sebagai pihak yang menaikkan tegangan arus listrik. Transformator yang memiliki tugas menaikkan tegangan arus listrik ini disebut sebagai transformator step up. Transformator step up memiliki lilitan sekuder yang lebih banyak jumlahnya kalau dibandingkan dengan lilitan primer. Sehingga kemudian fungsinya sebagai penaik tegangan pun jelas. Karena itu anda tidak perlu heran, ketika menyalakan peralatan elektronik, biasanya akan terasa seperti mengalami black out selama sepersekian detik. Hal tersebut merupakan pengaruh dari transformator step up yang sedang bekerja.

Fungsi Transformator

Contoh Gambar Fungsi Transformator


Kalau tadi ada transformator yang berfungsi untuk menaikkan tegangan arus listrik, maka selanjutnya ada yang memiliki fungsi untuk menurunkan tegangan arus listrik. Kalau pada transformator step up, lilitan yang paling banyak jumlahnya adalah lilitan sekunder, maka pada transformator step down lilitan yang paling banyak adalah lilita primernya. Salah satu contoh dari penggunaan transformatot stepdown adalah ketika kita sedang mencharge handphone atau baterai kamera. Hal ini sudah sesuai dengan fungsinya sebagai penurun tegangan. Meskipun begitu, baik transformator step up maupun step down semuanya memegang peranan penting bagi sebuah rangkaian elektronika.

Demikian ulasan singkat mengenai fungsi transformator ini, semoga dapat berguna dan bermanfaat bagi anda semua. Baca juga artikel menarik lainnya, seperti Sensor Tekanan, Macam-Macam Dioda dan Dioda Bridge.

Sensor Tekanan

Sensor Tekanan merupakan sesuatu yang diciptakan untuk bisa mengukur tekanan dari suatu zat yang memiliki tekanan sangat kecil. Sehingga zat tersebut pun menjadi sangat sulit untuk diukur apabila harus menggunakan alat pengukur biasa. Ketika mempelajari ilmu alam, anda pasti akan dikenalkan dengan berbagai macam alat pengukur suatu benda. Misalnya saja termometer yang digunakan sebagai alat untuk mengukur suhu, atau anemometer yang digunakan untuk mengukur kecepatan angin atau speedometer yang digunakan untuk mengukur kecepatan suatu benda. Satuan tekanan seringkali digunakan menjadi salah satu tolak ukur kekuatan atau tekanan dari unsur zat yaitu berupa cairan dan gas. Fungsi yang dimiliki oleh sensor tekanan ini adalah untuk mengubah tekanan menjadi induktasi.

Sensor tekanan sendiri memiliki prinsip kerja yang sedikit rumit. Hal ini karena perubahan tekanan kantung dapat menyebabkan terjadinya perubahan posisi inti kumparan yang dapat menyebabkan perubahan induksi magnetic pada sebuah kumparan. Kumparan yang digunakan disini adalah kumparan CT (center tap). Karena itulah, apabila inti sensor tekanan mengalami pergeseran, maka induktasi pun akan menjadi salah satu kumparan bertambah. Tetapi akan menyebabkan kumparan lain menjadi berkurang. Supaya bisa mengukur tekanan statis atau tinggi dari suatu cairan, maka dapat ditentukan dengan rumus (P = d.g.h). G merupakan konstanta gravitasi (9,81 m/s2) dan H merupakan tinggi dari cairan (M) D merupakan kepadatan cairan (km/m3), P merupakan simbol dari tekanan statis (p), .

Sensor Tekanan

Contoh Gambar Sensor Tekanan


Bisa dikatakan bahwa, sensor tekanan memiliki prinsip kerja berupa mengubah tegangan mekanik menjadi listrik. Kurang ketegangan didasarkan pada prinsip bahwa tahanan pengantar berubah dengan panjang dan luas penampang. Daya yang telah diberikan pada kawat tersebut dapat menyebabkan kawat menjadi bengkok. Akibatnya, ukuran kawat pun berubah dan mengubah ketahanannya. Sensor tekanan memiliki bebreapa fungsi. Salah satunya adalah, sensor tekanan merupakan pemantau cuaca yang berubah-ubah. Kemudian juga digunakan pada pesawat terbang untuk mengukur tekanan angin yang berada dalam pesawat terbang. Dan masih banyak lagi fungsi dari sensor tekanan.

Demikian penjelasan singkat yang dapat kami sampaikan mengenai sensor tekanan, semoga informasi kali ini dapat berguna dan bermanfaat bagi anda semua. Baca juga artikel menarik lainnya, seperti Macam-Macam Dioda, Dioda Bridge dan Karakteristik Dioda.

Minggu, 12 Oktober 2014

Macam-Macam Dioda dan Kegunaannya

Macam-Macam Dioda akan anda pelajari ketika sedang belajar dalam ilmu fisika, tepatnya di bidang elektronika. Sebelum lebih lanjut membahas mengenai macam-macam dioda, mari kita bahas mengenai apa pengertian dari dioda itu sendiri. Dioda merupakan salah satu komponen elektronika semi konduktor yang berfungsi untuk menahan arus listrik. Dioda terdiri dari berbagai macam. Ada dioda penyearah (rectifier), dioda emisi cahaya (LED), dioda zenner, dioda photo (photo-dioda) dan dioda varactor. Pada artikel kali ini, secara khusus akan dibahas mengenai macam-macam dioda. Anda perlu untuk memerhatikan artikel ini sampai habis kalau ingin mengetahui apa saja jenis-jenis dari dioda.

Yang pertama ada dioda penyearah. Dioda penyearah merupakan jenis dioda yang terbuat dari bahan silikon yang memiliki fungsi sebagai penyearah tegangan atau arus dari bolak-balik (AC) ke arus yang memiliki arah yang sama (DC). Atau mungkin mengubah arus AC menjadi DC. Macam-macam dioda yang selanjutnya, ada dioda zener. Dioda zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar berupa silikon. Dioda ini kerap kali dikenal sebagai voltage regulation diode yang bekerja pada daerah reverse. Dioda zener memiliki potensial yang berkisar mulai dari 2,4 hingga 200 volt dengan daya dari ¼ hingga 50 watt. Jika biasanya pada dioda terjadi breakdown pada tegangan ratusan volt, maka pada zener bisa terjadi pada angka puluhan dan satuan volt.

Macam-Macam Dioda

Contoh Gambar Macam-Macam Dioda


Selanjutnya ada dioda emisi cahaya atau yang juga dikenal sebagai LED (Light Emitting Diode). Untuk jenis yang satu ini biasanya merupakan piranti elektronik gabungan dari elektronik dengan optik. Sehingga dapat dikategorikan sebagai ‘optoelectronic’. Kemudian, untuk elektroda-elektroda lainnya sama seperti dioda lainnya. Yaitu memiliki anoda (+) dan katoda (-). Kemudian ada dioda cahaya yang bekerja pada daerah reverse, akhirnya hanya arus bocor saja yang dapat melewatinya. Dalam keadaan yang gelap, arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya yang memiliki bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon. Terakhir, dioda varactor merupakan dioda kapasitas yang sifatnya memiliki kapasitas yang akan berubah-ubah ketika diberi tegangan. Itulah bahasan mengenai macam-macam dioda.

Semoga artikel tentang dioda yang kita bahas kali ini nantinya dapat berguna dan bermanfaat bagi anda semua. Baca juga artikel menarik lainnya, seperti Dioda Bridge, Karakteristik Dioda dan Dioda Zener.