Selasa, 14 Januari 2014

Rangkaian Lampu Darurat

Rangkaian Lampu Darurat sebenarnya tak sesulit seperti yang kita bayangkan. Dengan biaya yang tak terlalu mahal, fungsi dari rangkaian lampu darurat pun memiliki banyak keunggulan. Dengan rangkaian yang sangat sederhana ini, mampu menghidupkan lampu neon hingga 40 watt. Dengan begitu, kita dapat mengendalikan keadaan apabila listrik tengah terjadi pemadaman oleh pihak PLN. Terlebih apabila kita menggunakan rangkaian lampu darurat otomatis, yang tentu saja memiliki lebih banyak keunggulan daripada lampu darurat konvensional yang memang telah lebih dahulu hadir.

Salah satu kelebihan dari rangkaian lampu darurat otomatis yaitu, pengesian baterai akan terhenti secara otomatis apabila baterai telah terisi penuh. Pada rangakain lampu darurat dengan jenis otomatis, terdapat dua bagian yaitu inverter dan charger. Pada bagian inverter dibangun oleh pewaktu NE555, sedangkan untuk bagian charger dibangun oleh regulator adjustable 3-terminal LM317. Untuk bagian inverter NE555 berfungsi sebagai multivibrator stabil yang menghasilkan gelombang/square persegi 15 kHz. Untuk output pin 3 dari IC 555 dihubungkan pada pasangan Darlington yang dibentuk oleh transistor SL100 (T1) dan juga 2N3055 (T2) dengan melalui resistor R4. Pada pasangan Darlington mengendalikan ferit trafo X1 untuk menerangi tabung cahaya. Sedangkan untuk fabrikasi inverter transmorfamator X1 menggunakan dua core ferit EE (dengan ukuran masing-masing 25 x 13 x 8 mm).

Gambar Skema Rangkaian Lampu Darurat


Rangkaian Lampu Darurat

Untuk menghubungkan tabung cahaya dengan ferit trafo X1, pendekkan pada kedua terminal masing-masing, lalu kemudian hubungkan pada sekunder X1. Selain itu, Anda juga dapat menggunakan pasangan Darlington transistor BC547 dan juga 2N6292 untuk 6W tabung cahaya dengan menggunakan transformator yang sama. Pada saat daya listrik tersedia, reset pin 4 dari IC 555 lalu di-ground-kan dengan melalui transistor T4. Pada saat listrik padam, transistor T4 tidak dapat bekerja lalu reset pin 4 untuk mendapatkan suplai positif dari resistor R3. Tegangan DC yang tidak di atur akan di umpankan ke IC LM317 (IC2). Dengan menyesuaikan pada preset VR1, tegangan pada output dapat disesuaikan, yang nantinya dapat memberikan tegangan pengisian. Rakit rangkaian lampu darurat (otomatis) pada pcb kemudian letakkan pada wadah yang cukup untuk baterai dan juga saklar, lalu hubungkan steker listrik 230V untuk tegangan pengisian pada baterai dan membuat outlet tabung 20W pada wadah beralih ke tabung cahaya.

Demikian penjelasan singkat mengenai rangkaian lampu darurat, semoga rangkaian kali ini dapat berguna dan bermanfaat bagi anda semua. Baca juga artikel menarik lainnya, seperti Rangkaian Dioda Zener, Rangkaian Alarm Kebakaran, Rangkaian Analog dan Rangkaian Walkie Talkie.

2 komentar:

  1. […] kali ini dapat berguna dan bermanfaat bagi anda semua. Baca juga artikel menarik lainnya, seperti Rangkaian Lampu Darurat, Rangkaian Dioda Zener, Rangkaian Alarm Kebakaran dan Rangkaian […]

    BalasHapus
  2. […] dan bermanfaat bagi anda semua. Baca juga artikel menarik lainnya, seperti Rangkaian Penguat Bass, Rangkaian Lampu Darurat, Rangkaian Dioda Zener dan Rangkaian Alarm […]

    BalasHapus