Kamis, 23 Januari 2014

Skema Rangkaian TV

Skema Rangkaian TV tidak dapat dipisahkan dari gambar yang biasa kita lihat dilayar kaca, yang merupakan hasil dari produksi sebuah kamera. Objek gambar yang dihasilkan tersebut ditangkap dengan lensa kamera dan dipisahkan menjadi tiga warna dasar, yaitu merah (R = red), hijau (G = Green), biru (B = Blue). Dari hasil tersebut dipancarkan oleh televisi (transmitter) yang berupa sinyal cromynance, sinyal luminance serta syncronisasi. Nantinya sinyal listrik yang diterima akan diterima menjadi objek gambar utuh yang sesuai dengan objek yang ditransmisikan. Selain gambar, pemancar TV juga membawa sinyal suara yang dutransmisikan bersama dengan sinyak gambar. Kelompok frekuensi yang ditetapkan bagi sebuah stasiun pemancar untuk transmisi sinyal, disebut dengan saluran (channel).

Gambar Skema Rangkaian TV


Skema Rangkaian TV


Masing-masing memiliki sebuah saluran 6 MHz dalam salah satu bidang frekuensi (band) yang dialokasikan untuk penyiaran TV komersial, antara lain : VHF bidang frekuensi rendah dengan saluran 2 hingga 6 (54 – 88 MHz), VHF bidang frekuensi tinggi saluran 7 hingga 13 (174 – 216 MHz) dan UHF saluran 14 hingga 83 (470 – 890 MHz). Pada Skema rangkaian TV terdapat 3 sistem pemancar TV, yaitu National Television System Committee (NTSC) yang digunakan USA, Phases Alternating Line (PAL) digunakan Inggris, serta Sequential Couleur a’Memorie (SECAM) digunakan Perancis. Untuk prinsip kerja penerima TV tergantung pada merk yang digunakan, namun secara garis besar blok-blok tersebut memiliki fungsi sebagai berikut : Pertama, Antena TV untuk menangkap sinyal Rf dari pemancar televisi, dan diklasifikasikan menjadi tiga bagian, yaitu Antena Yagi, Antena Perioda Logaritmis, dan Antena Lup.

Yang kedua Rangkaian Penala (Tuner), yang terdiri dari frekuensi tinggi (penguat HF), pencampur (mixer) dan osilator local. Ketiga, Rangkaian penguat IF (Intermediate Frequency) yang berfungsi sebagai penguat sinyal. Keempat, Rangkaian detektor video, berfungsi pendekti sinyal video komposit yang keluar dari penguat IF gambar. Selanjutnya, Rangkaian penguat video yang berfungsi sebagai penguat sinyal luminan yang berasal dari detector video. Kemudian rangkaian AGC (Automatic Gain Control) yang berfungsi untuk menstabilkan sendiri input sinyal televisi yang berubah-ubah sehingga outpun yang dihasilkan tidak tetap atau konstan. Demikian beberapa rangkaian yang terdapat pada skema rangkaian TV, semoga bermanfaat. Lihat juga artikel menarik lainnya, seperti Rangkaian KWH Meter, Rangkaian Induktor, Rangkaian Termometer Digital dan Rangkaian Soft Start.

2 komentar:

  1. […] mengenai rangkaian amperemeter, semoga dapat membantu. Baca juga artikel menarik lainnya, seperti Skema Rangkaian TV, Rangkaian KWH Meter, Rangkaian Induktor dan Rangkaian Termometer […]

    BalasHapus
  2. […] penguat daya, semoga membantu. Baca juga artikel menarik lainnya, seperti Rangkaian Amperemeter, Skema Rangkaian TV, Rangkaian KWH Meter dan Rangkaian […]

    BalasHapus