Minggu, 26 Januari 2014

Rangkaian Senter LED

Rangkaian Senter LED untuk saat ini memang menjadi lampu paling trendi, cahaya terang dengan warna putih yang dihasilkannya memang menjadi isu di masa depan untuk menggunakan peralatan rumah yang mewajibkan ramah lingkungan, biak berupa bahan dasar maupun setelah masa pakai habis. LED sendiri termasuk dalam jenis dioda semi konduktor yang hingga saat ini banyak digunakan di dunia elektronika, terutama digunakan sebagai indikator. Dan seiring dengan perkembangan waktu, kini LED banyak digunakan sebagai penerangan pengganti lampu neon maupun lampu pijar yang membutuhkan daya yang cukup besar. Selain dinilai lebih awet, daya yang dibutuhkan LED jauh lebih kecil sehingga sangat hemat terhadap penggunaan energi listrik.

Rangkaian Senter LED

Contoh Skema Rangkaian Senter LED


Berbeda halnya dengan lampu pijar ataupun lampu neon, LED memiliki kecenderungan plorarisasi yang memiliki kutub positif dan kutub negatif, sehingga apabila ingin menghidupkan lampu LED harus diberi arus maju (forward). Pada rangkaian senter LED ini, apabila diberi arus terbalik (reverse) maka chip yang terdapat di dalam LED tidak akan mengeluarkan emisi cahaya, bahkan apabila tegangan terlalu besar akan menyebabkan senter LED tersebut akan rusak. Tak hanya itu, walaupun LED diberikan arus maju akan tetapi arusnya terlalu besar maka LED juga akan cepat rusak. Maka dibutuhkan tahanan (resistor) untuk membatasi arus. Setiap warna pada LED memiliki karakteristik tersendiri, seperti besarnya drop tegangan dan arus yang dibutuhkan untuk membuat chip yang terdapat di dalam LED menghasilkan emisi cahaya.

Semakin tinggi terang yang dihasilkan oleh jenis LED, maka semakin besar pula drop tegangan dan arus yang dibutuhkannya. Karena perbedaan karakteristik itulah, maka membuat rangkaian seri agar LED menyala dengan normal. Namun cukup sulit, pasalnya besarnya cahaya yang dihasilkan akan mengalami perbedaan, bahkan pada setiap bagian lampu LED dapat tidak menyala atau redup. Untuk mencegah hal tersebut terjadi, LED yang berwarna beda harus dipasang secara paralel dengan resistor pembatas yang disesuaikan dengan kebutuhan arus pada LED. Demikian info mengenai rangkaian senter LED kali ini, semoga dapat bermanfaat bagi Anda semua. Baca juga rangkaian menarik lainnya, seperti Rangkaian Penguat Daya, Rangkaian Amperemeter, Skema Rangkaian TV dan Rangkaian KWH Meter.

3 komentar:

  1. […] lampu hias jalan, semoga dapat menginspirasi Anda. Baca juga rangkaian menarik lainnya, seperti Rangkaian Senter LED, Rangkaian Penguat Daya, Rangkaian Amperemeter dan Skema Rangkaian […]

    BalasHapus
  2. […] wawasan ilmu pengetahuan Anda. Baca juga artikel menarik lainnya, seperti Rangkaian Lampu Hias, Rangkaian Senter LED, Rangkain Penguat Daya dan Rangkaian […]

    BalasHapus
  3. […] Anda. Baca juga rangkaian menarik lainnya, seperti Rangkaian LED Display, Rangkaian Lampu Hias, Rangkaian Senter LED dan Rangkaian Penguat […]

    BalasHapus