Kamis, 28 November 2013

Rangkaian Amplifier Mini

Rangkaian Amplifier Mini merupakan rangkaian yang berfungsi untuk memperkuat sinyal audio dengan bentuk yang sederhana dan juga murah. Biasanya rangkaian amplifier sangat cocok untuk ditempatkan pada radio saku kecil dan juga pada perangkat gadget lainnya. Rangkaian amplifier mini atau bisa juga disebut rangkaian amplifier portabel ini akan menggunakan komponen semi konduktor IC TDA7052. Dan amplifier mini ini bisa dijalankan dengan hanya menggunakan baterai cell saja.

Komponen IC TDA7052 adalah komponen yang bertujuan untuk memperkuat hasil keluaran atau output mono yang masuk dalam paket DI Package atau biasa disebut DIP. Perangkat ini biasanya memang dirancang untuk dijalankan atau beroperasi dengan menggunakan baterai. Fitur dari komponen TDA 7052 sendiri akan memberikan kelebihan berupa tidak ada komponen eksternal yang dibutuhkan disini serta tidak adanya suara klik pada tombol switch on dan juga switch off. Stabilitas dari komponen ini secara keseluruhan sangat bagus dan juga memiliki konsumsi daya yang cukup rendaha yaitu 4m A dalam arus diam. Selain itu komponen ini juga rendah THD dimana tidak membutuhkan tambahan komponen pendingin dan juga memiliki hubungan arus pendek.

Gambar Skema Rangkaian Amplifier Mini


Rangkaian Amplifier Mini

Keuntungan lain dari komponen TDA 7052 ini adalah memiliki besaran yang tetap pada bagian internal dimana berada di kisaran 40 dB. Untuk melakukan pengimbangan tehadap pengurangan daya keluar atau output dikarenakan pasokan tegangan yang rendah, maka komponen TDA7052 ini akan menggunakan prinsip BTL atau memiliki kepanjangan Bridge Tied Load dimana prinsip ini bisa memberikan output sekitar 1 hingga 2 W RMS ( dimana THD = 10%) dengan mengubah beban menjadi 8 Ohm dengan hanya menggunakan power supply sebesar 6 V.

Komponen potensiometer yang terdapat di dalam rangkaian ini biasanya akan digunakan untuk melakukan kontrol volume pada komponen C1 dan juga C2. Sementara kapasitor akan digunakan untuk untuk menyaring tegangan. Namun jika mengguknakan baterai, maka komponen C1 dan C2 pada rangkaian amplifier mini tidak akan berfungsi. Baca juga artikel menarik lainnya, seperti Skema Rangkaian Amplifier, Rangkaian Sirine Polisi dan Rangkaian Amplifier Stereo.

Rangkaian Sensor Sederhana

Rangkaian Sensor Sederhana merupakan salah satu rangkaian sensor yang terdapat di dalam perangkat elektronik. Dan biasanya sering digunakan untuk perangkat yang membutuhkan gerakan dan juga beberapa kinerja untuk menggerakkan perangkat tersebut. Rangkaian sensor tersebut bisa berupa rangkaian sensor suhu, cahaya, gerak dan juga infra merah. Salah satu yang akan dibahas adalah rangkaian sensor sederhana infrared yang biasa digunakan untuk membuat rangkaian robot line follower. Pastinya dalam membuat rangkaian sensor Infrared atau biasa disebut rangkaian sensor proximity ini, dibutuhkan beberapa komponen seperti infrared itu sendiri yang akan berfungsi sebagai sumber cahaya atau biasa disebut light Source dan juga sebuah photodioda yang akan bertindak sebagai sensor cahaya Photodetector.

Rangkaian Sensor Sederhana

Gambar Skema Rangkaian Sensor Sederhana


Di dalam rangkaian sensor sederhana ini, biasa akan dipakai di berbagai macam aplikasi yang tentu saja bisa membantu anda. Seperti contohnya biasa digunakan sebagai sensor pembaca garis pada aplikasi atau rangkaian robot Line follower yang tentunya sudah sering anda temui. Apalagi prinsip kerja dari rangkaian sensor proximity sederhana sendiri cukup mudah dengan hanya mengikuti garis. Dan cara kerjanya adalah komponen Photodioda akan digunakan sebagai sensor cahaya dimana komponen sensor infrared tersebut yang akan bertindak sebagai sumber cahaya. Ketika komponen Infrared akan ditembakkan pada garis warna putih, maka cahaya akan langsung dipantulkan menuju ke sensor photodioda yang menerima pantulan tersebut. komponen sensor Photodioda yang menerima panutulan cahaya tersebut, akan memiliki nilai resistansi yang cukup rendah sehingga menghasilkan tegangan yang besar.

Sementara jika komponen Infared diarahkan ke garis warna hitam, maka cahaya dipantulkan berbeda dengan warna putih. Pantulan cahaya akan sedikit yang akan diterima oleh komponen photodioda. Praktis membuat intensitas cahaya yang diterima oleh komponen sensor photodioda tersebut akan memiliki nilai resistansi yang tinggi. Dan tentunya membuat tegangan output juga tinggi. Perubahan besaran tegangan inilah yang akand igunakan sebagai masukan pada komponen Mikrokontroler atau uC di dalam rangkaian sensor tersebut. Demikian penjelasan singkat mengenai rangkaian sensor sederhana, semoga rangkaian ini nantinya dapat bermanfaat dan berguna bagi pembaca.

Rangkaian SCR

Rangkaian SCR berfungsi untuk membuat transistor atau mengubah transistor dari OFF menjadi ON. Dan tentunya dengan cara memberikan arus triger pada lapisan P yang berdekatan dengan komponen katoda. Caranya tentu saja dengan membuat kaki gate pada tiristor PNPN tersebut (terlihat pada gambar). Pin ini juga disebut pin gate katoda atau cathode gate.

Dari Pin katoda ini, komponen tersebut akan mengubah trisistor menjadi ON. Pasalnya pin tersebut akan dialiri oleh arus. Ketika aliran arus pada pin cukup besar, bisa menyebabkan turunnya tegangan breakover atau Vbo dalam rangkaian SCR tersebut. Ketika tegangan forward pada rangkaian SCR tersebut mencapai titik tertinggi, maka rangakain SCR akan aktif atau bisa dibilang berubah dari OFF ke ON. Apalagi jika arus Ig yang bisa membuat tegangan Vbo memiliki nilai yang lebih kecil.

Gambar Skema Rangkaian SCR


Rangkaian SCR

Perlu diketahui bahra ketika rangkaian SCR berubah keadaannya menjadi aktif atau ON, maka rangakain tersebut akan terus akfit. Meskipun tegangan pada pin katoda gate tersebut di lepas. Untuk mengubah rangkaian SCR tersebut dari aktif atau ON menjadi tidak aktif atau OFF, yaitu dengan mengubah aliran arus pada anoda dan juga katoda berada dibawah nilai arus Ih atau holding current. Cara ini sebenarnya sama saja dengan membuat nilai atau besaran tegangan pada komponen anoda dan juga katoda mendekati nilai nol. Dan rangkaian SCR atau biasa disebut tiristor tersebut selalu digunakan pada perangkat AC dan bukan perangkat DC.

Skema Rangkaian SCR

Salah saru parameter yang sangat penting di rangkaian SCR adalahVGT. Parameter ini merupakan tegangan triger di area gate yang bisa membaut rangkaian SCR menjadi aktif. VGT sendiri seperti Vbe yang memiliki besaran sekitar 0.7 volt. Pada gambar di atas, diketahui bahwa rangkaian SCR tersebut mempunyai nilai atau besara IGT : 10 mA dan juga VGT : 0,7 volt. Untuk menghitung berapa besaran Vin yang bisa membuat rangkaian SCR ini aktif adalah :

Vin = Vr + VGT
Vin = IGT(R) + VGT = 4,9 volt

Rabu, 27 November 2013

Rangkaian Pemanggil Ikan

Rangkaian Pemanggil Ikan tentu sudah ada yang pernah mendengarnya. Apalagi bagi yang senang memancing. Rangkaian Pemanggil Ikan ini memang bisa membantu anda untuk digunakan ketika memancing dan sedang asyik dengan hobi tersebut. Rangkaian ini memiliki fungsi dan juga kemampuan untuk bisa memanggil dan juga mengumpulkan para ikan-ikan tersebut ke dekat anda berkat rangkaian ini. Perangkat elektronik ini memanfaatkan getaran yang akan dihasilkan oleh rangkaian pemanggil ikan tersebut yang bisa mencapai jarak tertentu. Dan sangat mudah untuk membuat rangkaian tersebut. Beberapa komponen sendiri bisa didapatkan dengan gampang di toko-toko elektronik.

Gambar Skema Rangkaian Pemanggil Ikan


Rangkaian Pemanggil Ikan

Inilah komponen yang bisa anda gunakan untuk membuat rangkaian tersebut adalah :

C1 : komponen kondensator yang memiliki kapasitas 0,005 uF
C2 : komponen Kondensator elektrolit atau elco dengan besaran 50 uF
R1 : komponen Potensiometer dan juga saklar yang memiliki daya tahan sekitar5 kilo ohm
Tr1 : komponen transistor 2 SB126 atau juga OC26
T : komponen Trafo output yang tidak menggunakan gulungan sekunder didalamnya
B : komponen Baterai yang memiliki nilai tegangan 3 volt
Ls : komponen pengeras suara atau Loud speaker yang memiliki kekuatan sekitar 2.000 hinga 3.000 ohm
S : Saklar

Setelah anda mendapatkan beberapa komponennya, anda bisa menysuunya seperti skema gambar yang sudah tersedia. Namun ada juga kemungkinan rangkaian tersebut tidak bekerja dengan sempurna. Pastinya ada beberapa kemungkinan. Kemungkinan tersebut antara lain :

- Perletakan dan juga cara memasang transistor terbalik. Perhatikan kaki transistor yang terdiri emitor, basis dan juga kolektor ke dalam lubangnya.
- Cara memasang kaki elco atau elektrolit condensator yang terbalik.
- Sumber daya tidak memenuhi syarat.
- Solder yang kurang rapi dan juga lengket.
- Di komponen trafo out put , lilitannya terputus atau juga terbalik kala memasang.

Jika semua sudah benar, anda tinggal menghidupkan rangkaian pemanggil ikan tersebut dan memasangnay di dalam air yang ditutup rapat dengan botol atau tempat tersendiri.

Minggu, 24 November 2013

Rangkaian Seri Resistor

Rangkaian Seri Resistor memiliki arti sebagai rangkaian resistor yang dipasang atau juga diletakkan secara seri dengan masing-masing resistor diletakkan secara berderet antara resistor yang satu dengan resistor lainnya. Di dalam rangkaian seri ini, setiap resistor akan mempunyai cabang yang saling berhubungan langsung dan mempunyai 1 cabang saja di dalam rangakain tersebut. Dan cabang ini yang menghubungkan antara resistor yang satu dengan resistor lainnya dimana memiliki sumber tegangan atau input serta keluaran atau output yag sama. Rangkaian seri resistor ini memang akan disusun dan juga dipasang dengan cara yang lebih sederhana dibandingkan dengan rangkaian resistor paralel yang membutuhkan kabel yang cukup panjang untuk mengatur cabangnya. Dan dari segi dana, rangakaian ini cukup murah.

Anda bisa mencari beberapa informasi mengenai gambar dari rangkaian resistor seri tersebut. Di rangkaian ini arus akan mengalir pada komponan resistor yang saling terhubung di 1 cabang saja. Dan besaran atau nilai dari tegangan yang berada di resistor tersebut akan sama di setiap komponan. Mengapa demikian ? Pasalnya nilai besaran dari input atau juga masukan dari rangkaian tersebut akan memiliki nilai yang sama dengan hasil output yang keluar dari rangkaian ini.

Gambar Skema Rangkaian Seri Resistor


Rangkaian Seri Resistor

Pada skema atau juga gambar rangkaian seri resistro diatas, semua komponen resistor ini akan disusun secara seri atau berjajar di dalam rangkaian tersebut. Dan untuk mengetahui cara perhitungan rumus dari rangkaian seri resistor ini:

Rs = R1= R2 = R3 = ....


Tentunya akan diketahui bahwa nilai dari resistor R1 akan sama dengan nilai dari komponen rersistor R2. Sementara jumlah hambatan total atau Rs akan mempunyai besaran yang sama dengan nilai hambatan R1. Rangkaian seri resistor memiliki kelemahan dimana jika salah satu resistor mengalami kerusakan dan juga gangguan serta dilepas dari rangkaian, maka akan berpengaruh kepada aliran arus di dalam rangkaian seri resistor ini yang akan terputus. Hal ini disebabkan putusnya resistor yang ada di dalam rangkaian.

Rangkaian Lampu Kedip

Rangkaian Lampu Kedip atau flip flop tentu sudah sering anda temukan di beberapa tempat. Untuk membuatnya sangat mudah dan gampang. Tentu saja siapkan bahan serta komponen yang akan membantu anda sebagai berikut :

  • IC Timer 555

  • Resistor 10 K ohm - 1buah,

  • Resistor 100 K ohm - 1 Buah

  • Resistor 220 ohm - 2 buah

  • Potensiometer 50K ohm

  • Kapasitor 10 uF - 1 buah

  • LED – 2 buah

  • Buzzer 5 V

  • Baterai 4.5 V

  • Kabel Jumper


Rangkaian Lampu Kedip




Gambar Skema Rangkaian Lampu Kedip


Untuk membuat rangkaian lampu kedip perhatikan langkah berikut :

  • Buat Powerline dimana di bagian atas diperuntukkan untuk bagian positif sementara di bagian bawah untuk negatif. Setelah itu sambungkan kedua bagian itu dengan kutub baterai yang bersesuaian.

  • Pasang dan Letakkan komponen IC 555 dengan arah horizontal dimana kaki 1 berada di bawah pembatas di tengah bread board. Sambungkan kaki 8 ke (+) dan juga kaki 1 ke (–) dengan memanfaatkan kabel jumper.

  • Sambungkan jumper kaki 8 menuju ke kaki 4 dan juga kabel kaki 2 ke kaki 6

  • Pasang resistor 10 K ohm diantara kaki 7 dan juga 8 komponan IC 555. Perhatikan letaknya yang lurus dengan kaki komponen IC. Sama halnya dengan komponen Resistor 100 k Ohm yang dihubungkan diantara kaki 2 dan 7, dan kapasitor 10 uF yang dihubungkan dengan kaki 2 ( pada kutub +) dan kaki 1 (pada kutub -).

  • Hubungkan kaki 3 dengan kabel jumper ke arah lubang yg agak menjauh dari komponen IC seperti pada skema. Resistor pertama diujung jumper menuju ke lubang di kolom yang kosong, kemudian pasang Anoda dari LED yang sudah anda bawa. Sementara Katoda LED tersebut dihubungkan ke kutub – dari power line. Sementara resistor ke dua ditancapkan pada power line + dan ujung yang satunya diarahkan ke lubang pada kolom kosong ditengah. Anoda LED yang satu lag tancapkan dengan resistor tadi dan juga katoda dari LED no 2 menuju ke kabel jumper.

  • Pasang Baterai dan LED akan menyala bergantian.


Demikian penjelasan singkat tentang rangkaian lampu kedip, semoga artikel kali ini dapat berguna dan bermanfaat bagi anda. Baca juga artikel menarik lainnya, seperti Rangkaian Elco, Rangkaian Elektronika Digital dan Gambar Rangkaian Paralel.

Rangkaian Listrik AC

Rangkaian Listrik AC atau biasa disebut Alternating Current ini mempunyai besaran tegangan dan juga arus yang memiliki fungsi periodik terhadap waktu yang berputar. Berbeda dengan listrik DC atau biasa disebut direct current yang tidak memiliki hubungan dengan fungsi waktu. Dan nilai dari amplitudo atau beda potensial pada rangkaian listrik DC Sendiri adalah bilangan yang konstan atau statis dan tidak memiliki perubahan waktu. Sifat dari rangakain listrik AC atau Alternating Current ini seperti yang sudah disebutkan diawal bahwa merupakan listrik memiliki nilai arus dan juga tegangan yang akan mempunyai fungsi periodik terhadap waktu. Artinya rangkaian listri AC ini bisa berubah-ubah secara berkala dan juga periodik. Sementara untuk melakukan perhitungan terhadap persamaan arus dan juga beda potensial kepada rangkaian listrik AC tersebut adalah Imax sin (ωt). Rumus yang digunakan : V = Vmax sin (ωt)

Gambar Skema Rangkaian Listrik AC


Rangkaian Listrik AC

Salah satu contoh rangkaian listrik AC adalah Generator AC atau Alternating Current yang merupakan alat untuk menghasilkan arus listrik AC atau biasa arus listri bolak-balik. Dalam perangkat generator tersebut terdapat 2 komponen rotor dan stator yang terdapat di dalamnya. Fungs dari rotor akan bekerja seperti halnya kumparan. Sementara fungsi stator sendiri sebagai generator yang diam bekerja seperti magnet permenandan terminal. Beberapa hukum yang berlaku di rangkaian listrik AC adalah :

Hukum Ohm
Besarnya kuat arus yang terdapat di dalam rangkaian akan berbanding lurus dengan beda potensial yang terdapat di bagian ujung dari penghantar. Sementara besarnya arus akan berbanding terbalik dengan hambatan pada penghantar di dalam rangkaian tersebut.

Hukum Kirchoff
Gustav Kirchoff mengeluarkan hukum atau gaya yang berpengaruh kepada rangkaian arus listrik AC :

  • Hukum I Kirchoff


Di dalam rangakain bercabang, maka besaran atau nilai arus yang masuk ke dalam cabang tersebut akan memiliki nilai yang sama dengan besaran arus yang keluar dari cabang tersebut.

  • Hukum II Kirchoff


Sementara di rangkaian listrik tertutup, gaya gerak listrik atau biasa disebut GGL ini dengan menggunakan penjumlahan aljabar dari hasil turunya tegangan diaman hasil kali dari besaran arus dan juga hambatan = nol.

Pengertian Rangkaian Listrik

Pengertian Rangkaian Listrik memiliki pengertian sebagai kumpulan komponen dan juga elemen-elemen listrik yang memiliki keterkaitan dan juga hubungan yang salin terjalin didalamnya hingga mengalirkan aliran arus di dalam rangkaian tersebut. Sementara elemen dan juga komponen biasanya mempunyai 2 buah kutub atau juga biasa disebut terminal pada bagian ujungnya. Komponen dan juga elemen di dalam rangkaian listrik tersebut memiliki dua sifat yaitu pasif dan juga aktif. Untuk elemen atau komponen aktif, memiliki pengertian komponen yang akan menghasilkan energi yang biasa disebut sumber tegangan atau sumber arus. Sementara untuk komponen pasif atau elemen pasif memiliki pengertian sebagai komponen dan elemen yang tidak bisa menghasilkan energi.

Komponen pasif ini bisa dikelompokkan menjadi komponan yang akan menyerap energi seperti halnya komponen resistor yang bisa juga disebut sebagai tahanan atau juga hambatan dengan menggunakan simbol R untuk membacanya. Dan didalam elemen pasif tersebut juga bisa menyimpan energi yang dibagi menjadi komponen yang menyerap energi di dalam medan magnet seperti halnya induktor atau kumparan dengan disimbolkan dengan huruf L. Dan juga kapasitor atau juga disebut kondensator yang menggunakan simbol C.

Pengertian Rangkaian Listrik

Gambar Skema Pengertian Rangkaian Listrik


Rangkaian Listrik itu sendiri sebenarnya memiliki pengertian lain dimana di dalam rangkaian tersebut akan terjadi interkoneksi dari komponen yang berada di dalamnya yang menyusun rangkaian tersebut. Dan disetiap komponen ini akan saling terhubung dan juga mengalirkan arus didalam lintasan tertutup. Apakah lintasan tertutup tersebut ? Lintasan tertutup memiliki pengertian sebagai lintasan yang saling menghubungkan komponen satu ke komponen lainnya tanpa terputus. Pengertian rangkaian listrik sendiri menjadi dasar teori dari rangkaian di dalam ilmu teknik elektro yang juga menjadi dasar serta fundamental bagi ilmu elektronika dan juga sistem daya, hingga ke sistem computer serta teori control. Sementara untuk arus listrik sendiri, memiliki arti sebagai perubahan kecepatan muatan terhadap waktu yang terdapat di dalam rangkaian yang juga bisa diartikan dengan perubahan kecepatan muatan yang mengalir di dalam rangkaian dengan menggunakan satuan waktu yang disimbolkan dengan huruf i. Dan inilah sedikit tentang pengertian rangkaian listrik.

Rangkaian Mixer Audio

Rangkaian Mixer Audio atau bisa juga disebut rangkaian Audio Mixer memiliki pengertian sebagai perangkat elektronik yang memiliki fungsi untuk menggabungkan beberapa input atau masukan dari audio dan diolah menjadi output yang sama atau 1 output saja. Dan biasanya kebanyakan mixer yang terdapat di pasaran, akan menggunakan perangkat op amp di dalamnya. Rangkaian mixer audio tersebut sendiri memiliki bagian-bagian yang penting seperti pre-amp dan juga tone control hingga adder.

Rangkaian mixer audio atau audio mixer sendiri memang biasanya digunakan untuk keperluat seperi studio rekaman hingga ke sistem panggilan publik dan juga sistem penguatan bunyi hingga masuk ke dalam dunia siaran radio dan juga televisi. Rangkaian mixer audio sendiri juga biasa digunakan untuk pasca produksi dalam produksi film. Mixer sangat membantu dalam pertunjukan musik atau konser yang tentu saja sangat kurang efisien dan juga tidak maksimla jika menggunakan amplifier masing-maisn alat untuk dikeluarkan melalui monitor ampli baik suara alat musik dan juga vokal yang ditampilkan oleh performer diatas panggung. Dan rangkaian mixer audio inilah yang akan menjadi peran penting untuk menyaring dan mengumpulkan dari mikrophone yang sudah terpasang di amplifier hingga nanti diatur seberapa besar suara yang dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan dari suara yang akan dikeluarkan di mixer tersebut.

Rangkaian Mixer Audio

Gambar Skema Rangkaian Mixer Audio


Rangkaian mixer audio tersebut memang menjadi perangkat yang cukup populer. Tentunya rangkaian mixer audio tersebut sering disebut mixer. Rangkaian mixer audio tersebut memang memiliki fungsi yang akan mencampur dan juga menggabungkan semua suara yang masuk ke dalam rangakain tersebut. Lalu menyeimbangkan suara dan juga mengubahnya menjadi output baik stereo atau mono yang kemudian melakukan cross-over ke power amplifier yang dikeluarkan ke speaker utama. Pada gambar rangkaian mixer audio tersebut, menggunakan 4 penguat yang akan diatur oleh IC SSM2024. Sementara arus sendiri memiliki besaran 5 hingga 9 mA. Sedangkan untuk sinyal atau noise sendiri berkisar 90 dB, yang menghasilkan bandwidth 130 kHz. Demikian rangkaian mixer audio yang bisa anda gunakan.

Rangkaian Kapasitor Bank

Rangkaian Kapasitor Bank atau yang memiliki nama lain CapBank adalah kumpulan dari beberapa komponen kapasitor yang bertugas untuk menyimpan arus sementara. Kapasitor bank di dalam dunia otomotif biasanya digunakan untuk audio yang memang di fungsikan untuk ketangguh dalam membuat suara bass atau juga nada rendah lebih terasa. Sementara di dunia motor sendiri CAPBANK ini digunakan untuk mencegah aki cepat tekor. Sementara untuk fungsi sendiri kapasitor bank untuk melakukan perrataan arus DC di aki motor tersebut. Dan kapasitor bank ini tentu bisa mendongkrak beban yang akan mampu menyedot arus yang sangat besar sehingga dibutuhkan kapasitor bank.

Ada cara yang lebih mudah dan juga murah utnuk membuat rangkaian kapasitor bank yang bisa anda buat sendiri. Biasanya kapasitor bank tersebut menggunakan komponen seperti ELCO 10.000uF / 25V 10 pcs, dan juga PCB bolong, serta kabel minim awg 18 2 warna yaitu warna merah dan juga hitam dengan panjang 50cm dan terakhir skun. Pasang secara pararel semua ELCO tersebut dengan menempatkan kutub positif dengan positif serta kutub negatif dengan negatif di pcb. Jangan lupa untuk menyoldernya dengan rapi. Dan dengan cara ini anda sudah bisa membuat rangkaian kapasitro bank anda sendiri.

Gambar Skema Rangkaian Kapasitor Bank


Rangkaian Kapasitor Bank

Dan rangkaian kapasitor bank tersebut seperti yang sudah disebutkan memiliki fungsi untuk menghemat aki agar tidak boros dalam mengeluarkan tegangan yang diperlukan secara tiba-tiba seperti elektrik starter. Sementara untuk kegunaan lain dari rangkaian ini adalah utnuk menyimpan muatan listrik dan juga mengeluarkan di saat dibutuhkan. Kegunaan ini sendiri memiliki fungsi sebagai penyearah dioda. Setelah di searahkan oleh dioda, tegangan yang muncul adalah tegangan DC atau direct current namun belum sempurna. Dan di sinilah fungsi utama kapasitor akan mengurangi beda tegangan yang paling tinggi dengan tegangan yang paling rendah. Sistem kerjanya adalah ketika tegangan sedang tinggi, rangkaian ini akan menyimpan arus. Sementara ketika tegangan rendah, maka ia akan mengeluarkan arus. Dan demikian rangkaian kapasitor bank yang bisa anda gunakan.

Kamis, 21 November 2013

Rangkaian Elektronika Digital

Rangkaian Elektronika Digital merupakan sistem di dalam ilmu elektronika yang akan tersusun dari aneka komponen yang menggunakan sinyal digital didalamnya. Rangkaian Elektronik Digital memiliki pengertian lain rangkaian elektronik yang akan menggunakan aliran listrik dan juga energi kimia yang digunakan untuk menggerakkan benda.

Elektronika Digital sendiri termasuk ke dalam aplikasi aljabar boolean dan biasnaya digunakan pada perangkan seperti komputer, telepon, handphone dan juga perangkat digital lainnya. Pada rangkaian elektronik digital ini terdapat keuntungan. Keuntungan tersebut berupa sistem digital yang dengan mudah untuk dikendalikan guna melakukan penyimpanan informasi yang tentu saja lebih mudah. Sementara untuk kelemahannya sendiri adalah rangkaian elektronika digital ini membutuhkan daya yang lebih besar dan juga lebih rapuh.

Gambar Skema Rangkaian Elektronika Digital


Rangkaian Elektronika Digital

Pada rangkaian elektronik digital ini, biasanya akan menggunakan notasi aljabar 1 dan 0 sebagai lambang atau simbol. Notasi angka 1 biasa menampilkan adanya hubungan listirk. Sementara untuk notasi 0, akan menyimbolkan tidak adanya hubungan listrik. Hal ini terlihat pada saklar yang terdapat tombol ON yang dituliskan dengan angka 1 dan tombol OFF yang disimbolkan dengan angka 0.

Saat ini memang rangkaian elektronika digital sudah menadji syarat wajib untuk membuat perangkat elektronika. Salah satunya adalah Televisi yang sudah pernah anda temui. Apalai ditambah dengan adanya tombol kontri seperti Volume (+) dan juga Volume (-) serta menu pada remote. Rangkaian elektronika digital sendiri tersusun dari gerbang logika. Gerbang logika sendiri akan melakukan operasi logika pada input baik itu 1 atua lebih yang akan menghasilkan ouput tunggal di dalam elektronika digital tersebut. Output ini merupakan hasil dari operasi logika yang menggunakan prinsip dari aljabar boolean.

Sementara di rangkaian elektronia digital ini, biasanya besaran daya tidak akan dicantumkan. Gerbang logika sendiri merupakan blok penyusun dari perangkat elektronik. Dan gerbang logika biasanya disusun dengan menggunakan komponen transistor. Dan transistor yang dipasang pada rangkaian elektronika digital ini, akan tergantung dari gerbang logika itu sendiri.

Gambar Rangkaian Paralel

Gambar Rangkaian Paralel adalah gambar rangkaian yang komponenya akan disusun secara paralel atau berjajar di antara komponen yang satu dengan yang lainnya. Pada rangkaian paralel tersebut, biasanya akan mempunyai beberapa area cabang yang lebih dari 1 cabang di dalam rangkaian tersebut. Cabang ini akan menghubungkan antara komponen yang satu dengan komponen lainnya yang menggunakan sumber tegangan yang sama namun dialirkan ke dalam komponen tersebut yang memiliki cabang yang berbeda di dalam rangkaian ini. Rangkaian paralel akan mempunyai bentuk gambar yang sedikit lebih kompleks dibandingkan dengan rangkaian seri. Apalagi dalam pembuatan rangkaian paralel tersebut cukup memakan waktu dan juga sedikit lebih mahal jika dibandingkan dengan rangkaian seri.

Gambar Rangkaian Paralel


Gambar Rangkaian Paralel

Pada gambar rangkaian paralel diatas, arus tegangan yang mengalir pada komponen di rangkaian tersebut akan mengalir di seluruh cabang di dalam rangkaian tersebut. Dan besaran resistor pada cabang di dalam rangkaian tersebut akan sama. Dan hal ini membuat rangkaian paralel mempunyai keunggulan yang lebih baik di dalam rangkaiannya.

Di dalam rangkaian paralel tersebut, komponen resistor akan disusun secara paralel di dalam rangkaian atau perangkat elektronik tersebut. Dan untuk melakukan perhitungan, biasnaya menggunakan rumus didalam rangkaian paralel ini sebagai berikut:

1/Rs = 1/R1+ 1/R2 + 1/R3 = ....

Jadi bisa diketahui adalah besaran R total merupakan penambahan dari besaran resistor di R1 dan juga di komponen R2 hingga resistor lain yang terdapat di rangkaian tersebut. Dan hal ini sangat berbeda jauh dengan rangkaian seri.

Keunggulan lain dari rangkaian paralel ini adalah pada percabangan dari komponen tersebut. Jika di salah satu cabang mengalami gangguang hingga rusak, terlepas dan juga tidak terhubung dengan PCB secara sempurna, maka aliran arus tegangan di rangkaian paralel tersebut tidak terputus dan tidak berhenti. Arus akan terus berjalan meskipun adanya cabang yang terputus di salah satu komponen. Sedangkan keadaan sebaliknya terjadi di rangkaian seri. Jika di salah satu komponen atau cabang pada gambar rangkaian paralel mengalami kerusakan dan juga terlepas, maka aliran arus akan terhenti di bagian cabang yang terlepas tersebut. Pasalnya di dalam rangkaian seri, hanya mempunyai 1 cabang saja di dalam rangkaian tersebut.

Rabu, 20 November 2013

Rangkaian Echo

Rangkaian Echo tentu sudah sangat sering anda jumpai dan biasanya memang digunakan untuk perangkat sound sistem. Rangkaian echo ini bisanya juga dipadukan dengan perangkat audio amplifier. Penambahan pre-amp mic pada rangkaian echo serta amplifier ini sering dilakukan. Masuknya echo dalam perangkat sound sistem memiliki peranan yang sangat penting untuk bisa mempercantik suara. Rangkaian echo ini bisa dipasang terpisah dan juga bisa dipasang menjadi satu dengan rangakain lainnya seperti pada rangkaian mixer, power amplifier, dan juga perangkat audio lainnya. Rangkaian echo ini juga memiliki peranan penting di dunia broadcasting dimana sering dipergunakan untuk siaran, apalagi untuk siaran radio, mixing, dubbing.

Anda bisa membuat sendiri Rangkaian Echo yang ingin anda pasang. Tidak butuh dana yang banyak. Komponen yang anda perlukan tentu saja sangat mudah untuk ditemukan yang tersedia toko elektronika di sekitar tempat tinggal anda. Sebagai bahan kajian, di bawah ini kami sajikan gambar skemanya untuk dipelajari secara seksama.

Gambar Skema Rangkaian Echo


Rangkaian Echo


Beberapa komponen yang bisa anda gunakan untuk membuat rangkaian echo adalah :

  • Resistor R1, R5, R8, R13, R14, R17 : 100 K

  • Resistor R18, R19, R20, R21, R22, R24 : 100 K

  • Resistor R10, R11, R12, R16 : 1 K

  • Resistor R15 : 200 K

  • Resistor R23 : 39 K

  • Kapasitor C1, C10, C14, C15 : 1 uF / 50 V

  • Kapasitor C2 : 100 pF

  • Kapasitor C3 : 5,6 pF

  • Kapasitor C4, C6, C13, C20 : 100 nF

  • Kapasitor C18, C19 : 22 uF/16

  • Kapasitor C7, C8 : 1 nF

  • Kapasitor C9 : 470 pF

  • Kapasitor C11, C12 : 68 nF

  • Kapastiro C16 : 330 pF

  • Kapasitor C17 : 15 nF

  • VR1, VR4 : 100 K

  • VR2 : 5 K

  • VR3, VR6 : 100 K

  • VR5 : 250 K

  • TR1 : BC549

  • IC1 : TLo84

  • IC2 : TDA1097


Demikian penjelasan singkat mengenai rangkaian echo, semoga rangkaian ini nantinya dapat berguna dan bermanfaat bagi anda semua. Baca juga artikel menarik lainnya, seperti Rangkaian Lampu Kedip, Rangkaian Listrik AC dan Pengertian Rangkaian Listrik.

Skema Rangkaian Inverter

Skema Rangkaian Inverter memiliki fungsi untuk mengubah dan juga melakukan konversi dari tegangan rendah yang menggunakan sumber DC (direct current) menjadi ke tegangan tinggi yang bersumber kepada tegangan AC (alternating current). Rangkaian inverter ini biasanya akan mengubah dari tegangan sebesar 12 V menjadi 220 V yang biasa juga disebut 12V to 220V inverter. Mengapa rangkaian tersebut sering sekali ditemui ? Pasalnya baterai sendiri pada umumnya mempunyai besaran tegangan senilai 12V. Rangkaian inverter tersebut akan menarik arus dari baterai senilai 12 V DC tersebut yang menjadi sumber tegangan.Kemudian baterai tersebut harus bisa memberikan aliran arus yang memiliki daya yang cukup besar. Arus dari baterai ini lalu diubah menjadi tegangan dengan nilai 220VAC yang tentu saja memiliki bentuk gelombang persegi yang bisa langsung kita gunakan untuk peralatan listrik yang biasa bekerja pada tegangan dengan nilai 220V dari sumber tegangan senilai 12V.

Rangkaian inverter memang termasuk ke dalam kategori perangkat elektronik yang memiliki nilai yang cukup mahal. Dan tidak heran juga bahwa tidak banyak yang memiliki rangkaian inverter walaupun sebenarnya untuk kebutuhan sehari-hari sangat dibutuhkan. Selain skema rangkaian inverter yang biasa di temui di toko elektronik, ada juga rangkaian inverter 500W yang disusun secara sederhana namun tentu saja bisa bekerja dnegan maksimal dan memuaskan. Apalagi rangkaian ini memiliki kemudahan dalam merakitnya. Dan seperti yang sudah disebutkan bahwa rangkaian ini akan mengubah arus menjadi 220VAC dan juga listrik 500W, tentu saja anda harus berhati-hati dalam melakukannya. Jaga dan juga pentingkan keslamatan kerja yang harus diperhatikan ketika merakit rangkaian inverter ini. Disarankan juga untuk menggunakan sarung tangan pelindung untuk melindungi tubuh anda dari sengatan listrik. Dan pastikan bahwa anda tidak akan mencoba dan juga bermain-main dengan rangkaian inverter jika anda belum mengerti secara detail.

Gambar Skema Rangkaian Inverter


Skema Rangkaian Inverter

Komponen resistor variabel di dalam skema rangkaian inverter biasanya digunakan untuk mengatur dan mengubah frekuensi arus keluar 220V AC. Frekuensi yang keluar dari rangkaian inverter tersebut memiliki gelombang persegi yang tidak diperkenankan untuk beban induktif. Dan tentunya lagi-lagi harap diperhatikan ketika merakit rangkaian inverter ini.

Demikian penjelasan singkat mengenai skema rangkaian inverter, semoga skema kali ini dapat berguna dan bermanfaat bagi anda semua. Baca juga artikel menarik lainnya, seperti Rangkaian Inverter Sederhana, Rangkaian LED Sederhana dan Rangkaian Inverter 12 Volt.

Rangkaian Sensor Sentuh

Rangkaian Sensor Sentuh menggunakan bagian tubuh manusia untuk memberikan resons atau mempengaruhi kinerja dari rangkaian elektronik tersebut. Di dalam rangkaian sensor ini, bagian tubuh manusia akan menjadi sumber dan juga mempunyai ion yang bermuatan listrik untuk membuat sensor sentuh tersebut bekerja. Meskipun besaran ion di dalam tubuh memiliki muatan listrik yang kecil, namun tubuh manusia bisa menjadi alat untuk membuat rangkaian sensor beroperasi secara optimal.

Gambar Skema Rangkaian Sensor Sentuh


Rangkaian Sensor Sentuh

Di dalam gambar rangkaian sensor sentuh diatas, tentu saja rangkaian ini sangat cocok untuk membuat berbagai macam rangkaian seperti rangkaian anti maling dan juga alarm dengan menghubungkan bagian input sensor sentuh tersebut dengan bagian pegangan pintu atau bisa juga ke bagian lainnya yang berada di area rumah anda dimana memiliki kemungkinan untuk tersentuh oleh bagian tubuh manusia. Rangkaian sensor sentuh ini akan menggunakan komponan monostable IC 555 yang akan berfungsi utnuk menghalangi rangkaian load menjadi aktif. Kombinasi antara komponen C1 dan juga VR1 sebagai pastinya menjadi penentu lama serta panjangnya rangakaian tersebut akan akftif ketika disentuh.

Komponen yang digunakan :

- Relay - 12 volt
- D1 dan D2 - 1N4148
- Tr 1- C9012
- Tr 2 - C9013
- Resitor R1- 22 K
- Resitor R2 - 1 M
- Resistor R3 dan R4 - 100 K
- C1 - 1 n

Cara Kerja dari rangkaian sensor sentuh ini adalah ketika komponen Relay sendiri aktif melalui komponen ransistor NPN C9013 atau Q1. Sementara Transistor aktif apabila mendapatkan arus yang cukup pada Transistor PNP C9012 yang akan melalui komponen R1 sebelumnya. Sementara untuk mengaktifkan komponan Tr2, maka harus diberi tegangan yang memiliki besaran lebih kecil dari emitornya yaitu -0.7. Sementara fungsi komponen Dioda dan juga R4 untuk menjaga tegangan agar tetap stabil. Hal ini akan membuat komponen Tr1 akan tetap menyala meskipun sensor dilepas. Sementara fungsi koponen C1 akan menyimpan arus, untuk membuat tegangan di komponen Tr2 seimbang dengan komponen emitornya. Demikian penjelasan singkat mengenai rangkaian sensor sentuh, semoga rangkaian kali ini dapat berguna dan bermanfaat bagi para pembaca.

Rangkaian Radio FM

Rangkaian Radio FM ada yang menggunakan sistem stereo dan juga mono. Dan tentu saja radio FM yang menggunakan sistem stereo, biasanya akan menghasilkan suara yang memiliki kualitas yang jauh lebih bagus di frekuensi atau band FM sekitar 88 MHz hingga 108 MHz. Yang perlu diperhatikan di dalam rangkaian FM Stereo ini tentu saja komponen chip IC yang akan dioperasikan dengan besaran tegangan 3 volt DC. Dan perlu diperhatikan juga bahwa komponen chip ini bisa hancur dan juga rusak jika dioperasikan dengan menggunakan tegangan yang memiliki besaran lebih dari 3,5 volt. Antena yang digunakan sendiri merupakan antena teleskopik standar atau juga antena yang menggunakan 2 kaki kawat panjang. Di rangkaian radio Stereo ini disarankan untuk menambahkan potensiometer yang berfungsi untuk melakukan kontrol.

Gambar Skema Rangkaian Radio FM


Rangkaian Radio FM

Standard untuk mendapatkan frekuensi yang digunakan untuk mengalokasikan siaran FM sendiri biasanya berada pada frekuensi 88 MHz hingga 108 MHz. Pasalnya di wilayah tersebut, frekuensi akan diterima dengan sangat baik dan memiliki suara yang relatif lebih bersih dan juga bebas dari gangguan ataupun interferensi yang membuat suara hilang dan juga mengalami noise. Jangkauan dari rangkaian radio FM ini memang tidak bisa sejauh dan sebesar jika dibandingkan pada rangkaian radio AM yang memiliki panjang gelombang yang jauh lebih panjang dibandingkan dengan radio FM. Otomatis noise yang sering mengganggu akibat penurunan daya tentu saja tidak begitu berpengaruh kepada FM karena dipancarkan dengan menggunakan sistem LOS atau Line Of Sight.

Sesuaikan dengan komponen kapasitor C8 untuk mendapatkan jangkauan frekuensi pada radio FM anda supaya menjadi lebih jernih. Dan pastinya tunggu sampai anda benar-benar mendapatkan serta mendengar sinyal yang masuk ke dalam pemancar rangkaian radio FM anda. Untuk mendapatkan sinyal yang kuat, tentu saja anda bisa menyesuaikan komponan resistor R4 hingga lampu indikator di dalam rangkaian radio FM tersebut menyala. Gunakan juga komponen potensiometer yang bisa mengaktifkan sinyal masukan untuk menerima hingga tingkat bawah. Untuk menyeimbangkan sinyal, bisa juga dengan menggunakan headphone dimana L1 induktor merupakan 3 putaran dari kawat dengan tebal 0,5 mm.

Minggu, 17 November 2013

Rangkaian Elektronika Sensor

Rangkaian Elektronika Sensor merupakan rangkaian tranduser yang dalam penggunaannya bisa digunakan untuk mengubah besaran pada beberapa hal seperti sinar dan juga cahaya, lalu mekanis hingga panas serta magnetis menjadi aliran listrik dan juga tegangan pada sebuah rangkaian elektronika. Rangkaian sensor endiri biasanya dipakai untuk melakukan pendeteksian ketika sedang melakukan pengukuran.

Ada berbagai macam jenis dari rangkaian elektronika sensor tersebut. rangkaian sensor tersebut adalah rangkaian sensor suhu, rangkaian sensor cahaya dan juga rangkaian sensor tekanan. Dengan semakin majunya teknologi pada masa sekarang ini, rangkaian sensor tersebut dibuat dan juga dirangkai dengan bentuk serta ukuran yang kecil dengan menggunakan nanometer. Tentu saja dari segi pemakaian, rangkaian sensor ini memiliki fungsi yang lebih mudah dan juga lebih irit di sektor pemakaiannya.

Contoh Gambar Rangkaian Elektronika Sensor


Rangkaian Elektronika Sensor

Rangkaian sensor cahaya
Fotovoltaic merupakan nama lain dari rangkaian sensor cahaya tersebut. Kinerja alat ini adalah dengan mengubah energi cahaya atau sinar yang terdeteksi secara langsung dan diubah menjadi energi listrik oleh rangkaian tersebut. Saat ini rangkaian tersebut memiliki sambungan PN dan juga lapisan P transparan.

Rangkaian Sensor Suhu
Jenis dari rangkaian sensor suhu terbagi menjadi 4 tipe, yaitu :

  1. Thermocouple ini merupakan pasangan yang akan menghantarkan aliran yang berbeda dimana akan dilebur secara bersamaan di 1 sisi

  2. Detektor Suhu Tekanan memiliki konsep yang berupa tahanan listrik yang berasal dari logam dimana memiliki variasi yang sebanding dgn suhu. Biasanya menggunakan bahan yg reproduksi, stabil, dan juga linear.

  3. Thermistor sendiri sebuah resistor yg sangat peka terhadap suhu panas

  4. Sensor Suhu Rangkaian yang biasanya digunakan adalah IC Chip silikon yang biasanya memiliki konfigurasi arus dan tegangan.


Rangkaian Sensor Tekanan
Rangkaian sensor tekanan ini memiliki cara kerja dimana sensor tekanan akan dengan mudah mengubah sebuah tegangan mekanis menjadi signal listrik melalui rangkaian sensor tekanan tersebut. jika terjadi berkurangnya tegangan, biasanya berdasarkan kepada prinsip kerja yang merupakan penghantar panjang dan juga luas dari penampang tersebut.

Demikian penjelasan singkat mengenai rangkaian elektronika sensor, semoga rangkaian kali ini dapat berguna dan bermanfaat.

Rangkaian Elektronika Dasar

Rangkaian Elektronika Dasar memiliki arti sebagai berikut. Rangkaian dari ilmu elektronika yang memiliki dasar-dasar dari teori elektronika tersebut. dan di rangkaian elektronika dasar ini akan memiliki bemacam-macam rangkaian yang memiliki penyusunan atau rangkaian yang memiliki bentuk serta pengerjaan yang masih sederhana. Dan rangkaian elektronika ini biasanya bisa dikerjakan dengan mudah oleh para pemula yang tertarik dengan dunia elektronik dan ingin belajar serta memahami dunia elektronika ini yang membentuk rangkaian sendiri.

Rangkaian elektronia yang sederhana memang menjadi bagian dari ilmu elektronika. Rangkaian elektronika sederhana atau dasar menjadi salah satu hal yang cukup penting di dalam ilmu elektronika yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan juga dunia industri dan teknologi. Dengan semakin majunya tekonologi yang terdapat di sekeliling, tentu saja akan didukung juga oleh rangkaian elektronika didalamnya.

Gambar Skema Rangkaian Elektronika Dasar


Rangkaian Elektronika Dasar

Sementara untuk merangkai sebuah rangkaian elektronika dasar sederhana sendiri cukup mudah. Mulai dari segi anggaran biaya dan juga waktu, tentu tidak akan memakan waktu yang lama dan bisa dikerjakan dengan santai pula. Apalagi saat ini juga banyak media-media tutorial yang bisa memberikan berbagai macam informasi mengenai cara membuat rangkaian sederhana yang bisa membuat anda lebih mudah dan bisa menghemat waktu. Rangkaian elektronika sederhana atau rangkaian sederhana memang memiliki bentuk dan juga komponen yang lebih gampang untuk dicari dan juga dikerjakan dengan sangat mudah.

Dengan hanya bermodalkan tutorial dari internet atau buku, tentunya anda bisa mengerjakan dnegan mudah dan juga mengetahui cara-cara membuat rankaian sederhana tersebut dan juga cara kerja rangkaian ini. Jangan menganggap remeh rangkaian elektronika sederhana ini, dari segi tampilan memang tidak terlalu rumit. Namun dari segi fungsi, rangkaian elektronika sederhana ini mempunyai fungsi yang maksimal. Ada banyak contoh rangkaian elektronika sederhana yang bisa memiliki fungsi maksimal. Mulai dari rangkaian alarm, rangkaian saklar otomatis lalu rangkaian pengusir nyamuk hingga beberapa rangkaian lainnya. Rangkaian elektronika sederhana tersebut memiliki manfaat yang tidak terduga. Demikian artikel rangkaian elektronika dasar sederhana yang bisa anda jadikan sumber referensi.

Gambar Rangkaian Seri

Gambar Rangkaian Seri yaitu gambar sebuah rangkaian yang disusun secara seri atau berderet antara komponen yang satu dengan komponen yang lainnya. Biasanya di rangkaian seri tersebut, memiliki area cabang yang hanya mempunyai 1 cabang saja dimana akan menghubungkan antara komponen yang satu dengan yang lain serta sumber tegangan dan juga output dari rangkaian tersebut. Gambar rangkaian seri sendiri biasanya memiliki bentuk gambar yang jauh lebih sederhana jika dibandingkan dengan rangkaian paralel. Apalagi pembuatan rangkaian seri ini cukup sederhana dan murah jika dibandingkan dengan pembuatan rangkaian paralel.

Di dalam rangkaian seri, arus yang mengalir pada area rangkaian tersebut akan mengalir di 1 cabang saja. Dan besaran di antara cabang tersebut akan sama. Pasalnya di rangkaian seri ini, besaran masukan atau input sama dengan besaran keluaran atau output. Dan hal ini yang membuat rangkaian seri memiliki kelemahan di dalam rangkaiannya.

Gambar Rangkaian Seri


Gambar Rangkaian Seri

Di dalam gambar rangkaian seri tersebut, terdapat resistor yang tersusun secara seri pada rangkaian atau perangkat elektronik ini. Dan untuk perhitungan rumusnya sendiri didalam rangkaian seri ini adalah :

Rs = R1= R2 = R3 = ....


Jadi bisa diketahui adalah besaran resistor di R1 sama dengan besaran di komponen R2. Dan Jumlah hambatan total, memiliki besaran yang sama dengan jumlah hambatan R1. Tentunya berbeda dengan rangkaian paralel.

Kelemaan dari rangkaian seri ini adalah ketika salah satu komponen mengalami gangguang seperti rusak, dilepas atau juga tidak terhubung dengan PCB atau komponen yang lainnya, maka aliran arus di dalam rangkaian tersebut juga terputus seiring dengan putusnya cabang di salah satu komponen. Sementara di rangkaian paralel akan berlaku sebaliknya. Jika di salah satu komponen mengalami kerusakan atau juga dilepas, aliran arus masih bisa mengalir ke cabang-cabang yang lain. Pasalnya pada rangkaian paralel memiliki lebih dari 1 cabang di dalamnya. Oleh sebab itu aliran arus masih bisa mengalir di dalam rangkaian tersebut. Demikian penjelasan singkat mengenai Gambar Rangkaian Seri, semoga rangkaian kali ini berguna dan dapat bermanfaat bagi pembaca.

Rangkaian Robot

Rangkaian Robot memang sudah menjadi salah satu rangkaian yang sangat populer. Dan di negeri Sakura sendiri sudah terus melakukan inovasi terhadap rangkaian ini. Apalagi di dunia yang serba berteknologi dan futuristik ini. Dan anda juga bisa membuat rankaian robot mulai dari cara kerja sederhana hingga ke rangkaian robot yang sedikit rumit. Dan ada beberapa cara serta bentuk yang bisa anda pakai untuk membuat rangkaian robot sederhana tersebut.

Salah satu dari rangkaian robot tersebut adalah line follower. Rangkaian robot line follower ini merupakan robot analog yang akan bekerja dengan cara mengikuti garis yang juga memiliki cara kerja yang sederhana. Di dalam rangkaian robot ini, ada beberapa komponen yang tentu saja bisa ditemukan di toko elektronik di dekat rumah anda. Dan apa saja komponen serta kerja dari rangkaian ini ?

Gambar Skema Rangkaian Robot


Rangkaian Robot

Sensor
Komponen sensor memiliki fungsi untuk mengubah suara dan juga mekanik, magnetik, serta panas menjadi arus dan juga tegangan. Sensor sendiri disini memiliki fungsi dan juga tugas untuk menjadi indera pada robot tersebut. Untuk melihat dan juga mendeteksi garis, komponen sensor akan menggunakan lampu LED yang berfungsi sebagai transmitter dan juga Photodiode yang akan menerima pesan atau istilahnya adalah receiver. LED dan Photodiode memiliki peran yang sangat penting di rangkaian ini.

Processor
Di dalam rangkaian ini juga terdapat komponen IC LM 339 yang memiliki fungsi sebagai komparator. Komponen IC LM 339 ini bertugas untuk mengubah sinyal yang akan diterima oleh sensor tersebut menjadi digital. Dan tentu saja proses ini bisa membuat robot mengolar data yang dikirimkan IC LM 339.

IC 74LS00
Sedangkan untuk komponen dari IC 74LS00 akan memiliki fungsi sebagai NAND.

Transistor
Untuk mengatur dari penggunaan roda, komponen transistor akan bertugas untuk itu.

Dinamo
Komponen dinamo didalam rangkaian robot ini berfungsi menggerakkan robot. Dan dinamo sendiri bekerja dengan mengubah listrik menjadi energi mekanik.

Demikian penjelasan singkat mengenai rangkaian robot, semoga rangkaian kali ini dapat berguna dan bermanfaat bagi pembaca setia www.rangkaianelektronika.org.

Rangkaian Logika

Rangkaian Logika memiliki pengertian sebagai rangkaian yang akan menerapkan dasar-dasar logika elektronika di setiap penggunaannya di dalam perangkat elektronik tersebut. Sementara pengertian dari dasar-dasar logika itu sendiri memiliki arti sebagai sebuah operasi yang akan diterapkan oleh rangkaian logika itu sendiri dengan menggunakan serta menampilkan gerbang logika yang akan terintegrasi di dalam satu komponen IC.

Gerbang logika sendiri bisa dikondisikan untuk melakukan input atau masukan yang nantinya akan dijadikan sebuah keluaran atau biasa disebut output dimana besarannya akan sesuai dengan apa yang sudah diatur dan juga ditentukan oleh rangakain logika tersebut. Akan ada tiga gerbang logika dasar yang terdapat di dalam rangkaian logika tersebut. Ketiga gerbang tersebut adalah Gerbang AND lalu gerbang OR dan yang terakhir adalah gerbang NOT. Dari proses penggabungan dari ketika gerbang tersebut yaitu Gerbang AND, OR dan juga NOT ini akan menghasilkan sebuah gerbang logika yang bernama NAND lalu NOR, XOR dan juga , gerbang XAND.

Rangkaian Logika

Gerbang NOR ini memiliki istilah tersendiri yang juga sudah sering digunakan di perangkat elektronika dan juga rangkaian logika itu sendiri. Nama lain atau istilah dari Gerbang NOR ini adalah Inverter. Pengertian atau cara kerja dari Gerbang NOR atau inverter ini dengan melakukan pembalikan semua input atau masukkan yang mengalir didalamnya. Ciri khas dari Gerbang NOR atau inverter ini adalah hanya memiliki satu kaki. Saat masukan atau input memiliki nilai 1, maka hasil keluaran akan bernilai 0. Perlakuan sebaliknya akan terjadi.

Sementara untuk Gerbang AND sendiri memiliki ciri khas dan juga fungsi logika dimana semua masukan atau input yang masuk ke dalam komponen ini akan memiliki besaran dan juga nilai 0. Jika hal itu terjadi, maka hasil keluaran rangkaian logika akan memiliki nilai 0. Sedangkan jika daya masukan atau input memiliki nilai 1, maka haisl keluaran atau output juga 1. Untuk Gerbang OR, mempunyai ciri tersendiri dimana ia berpihak kepada besaran 1. Fungsi dari Gerbang OR ini jika ia memiliki hasil keluaran 1 maka imput masukan tersebut sudah pasti memiliki nilai 1.

Jumat, 15 November 2013

Rangkaian Listrik Seri

Rangkaian Listrik Seri adalah rangkaian listrik yang komponen di dalamnya akan disusun secara seri atau memiliki bentuk yang sejajar. Contoh dalam kehidupan sehari-hari yang menggunakan rangkaian seri adalah lampu senter yang biasanya akan memiliki rangkaian seri di dalamnya. Biasanya pada bagian baterai dari lampu tersebut yang akan disusun secara seri.

Sementara pengertian lain dari rangkaian listri seri adalah input dari suatu komponen di dalam rangkaian tersebut akan berasal dari output komponen lainnya di dalam rangkaian tersebut. Oleh sebab itu rangkaian listrik yang dirangkai secara seri ini tentu bisa menghemat biaya dengan menggunakan sedikit kabel penghubung. Namun rangkaian listrik seri ini juga memiliki kelemahan selain kelebihan di penghematan biaya yang sudah disebutkan.

Rangkaian Listrik Seri

 

Kelemahannya adalah ketika salah satu komponen dari rangkaian tersebut dicabut atau mengalami kerusakan seperti habis atau mungkin tidak berfungsi, maka komponen lain yang terdapat di dalam rangkaian tersebut tidak akan berjalan dan juga berfungsi dengan baik bahkan dapat menyebabkan mati total. Seperti contoh pada tiga buah bola lampu yang dirangkai atau disusun secara seri. Maka input dari lampu tersebut akan dihasilkan dari output lampu yang lain yang terdapat di rangkaian tersebut. Dan seandainya salah satu lampu tersebut di cabut dan juga putus atau rusak, tentu lampu yang ada di rangkaian tersebut bisa ikut padam.

Komponen listrik di atas bisa disebut atau di rangkai secara seri tentunya memiliki karakteristik tersendiri yaitu :

  • Arus listrik di dalam rangkaian tersebut hanya memiliki satu jalur saja.

  • Hambatan total dari arus listrik pada rangkaian seri adalah jumlah total dari tiap hambatan di dalam rangkaian listrik tersebut.

  • Energi listrik akan disipasi pada tiap hambatan yang terdapat dalam rangkaian tersebut. tentu saja jumlah tegangan di setiap komponen listrik akan memiliki besaran yang sama dengan sumber tegangan.

  • Disebabkan hambatan total pada rangkaian listrik seri ini adalah jumlah dari hambatan pada rangkaian tersebut, maka rangkaian seri biasanya difungsikan untuk memperbesar hambatan.

Kamis, 14 November 2013

Kumpulan Rangkaian Elektronika

Kumpulan Rangkaian Elektronika tentu saja berisi berbagai macam rangkaian-rangkaian elektronika yang biasanya terdapat di beberapa perangkat elektronik yang bisa anda temukan sehari-hari. Rangkaian elektronika sendiri tersusun dari beberapa komponen yang saling terhubung satu sama lain dan akhirnya membentuk sebuah rangkaian yang memiliki kinerja dan juga fungsi masing-masing. Kumpulan rangkaian elektronika di dunia elektronika sendiri memiliki arti sebagai ringkasan atau kesimpulan dalam rangkaian elektronika yang tersusun menjadi satu dari beberapa macam atau beragam rangkaian elektronika tersebut. Dan biasanya memang rangkaian elektronika ini bisa diaplikasikan secara langsung ke dalam kehidupan sehari-hari dan juga sering dijumpai di sekitar lingkungan anda.

Kumpulan Rangkaian Elektronika

Di dalam rangkaian elektronika tersebut, seperti yang sudah disebutkan akan memiliki berbagai macam komponen di dalamnya yang saling terhubung dan memiliki peran serta fungsinya satu sama lain. Dan biasanya di sana terdapat komponen-komponen semacam :

  • Resistor

  • Kapasitor

  • Induktor

  • Dioda

  • Transistor

  • Transformator

  • Relay

  • Thyristor

  • Tranducer


Dan setiap komponen ini akan saling mendukung dengan logika elektronik yang bisa mengalirkan arus listri dari sumber daya tegangan yang masuk ke dalam rangkaian tersebut. Dengan diletakkan di sebuah PCB, tentu saja komponen-komponen ini bisa memiliki peran penting di dalam kehidupan kita yang memang membutuhkan rangkaian elektronik tersebut.

Beberapa contoh rangkaian elektronik yang bisa anda temui tentu saja rangkaian alarm pada kendaraan bermotor, lalu rangkaian subwoofer dan juga rangkaian pada charge accu otomatis yang masing-masing memiliki fungsi. Dan tentu saja di dalam rangkaian tersebut akan tersusun beberapa komponen yang dirangkai secara seri serta paralel yang memiliki peran berbeda dalam engalirkan aliran arus yang masuk ke dalam rangkaian tersebut. Namun tetap saja rangkaian seri dan paralel bisa membantu untuk menetapkan besaran arus listrik dan menghantarkan input arus menjadi keluaran atau output dalam rangkaian elektronika tersebut. Dan tentu saja, kebutuhan anda akan dunia listrik dan elektronika akan terpenuhi dengan lengkap. Demikian penjelasan singkat mengenai kumpulan rangkaian elektronika. Semoga dapat berguna dan bermanfaat.

Rabu, 13 November 2013

Skema Rangkaian Elektronika

Skema Rangkaian Elektronika adalah skema atau gambar mengenai rangkaian dari elektronika dari berbagai perangkat elektronik yang biasanya anda jumpai di kehidupan sehari-hari. Di dalam rangkaian elektronika tersebut, terdapat berbagai macam komponen yang saling menunjang dan juga membantu satu sama lain untuk bekerja dan menampilkan kinerja mereka secara maksimal untuk membuat perangkat elektronik tersebut memiliki fungsi yang juga akan bekerja secara optimal. Semua perangkat elektronik tentunya memiliki rangkaian elektronika dan juga beberapa komponen yang bekerja didalamnya. Mulai dari lampu, subwoofer, gadget hingga ke beberapa peralatan elektronik lainnya yang sudah sering anda temui di sekitar lingkungan anda.

Skema Rangkaian Elektronika

Dan beberapa komponen di dalam skema rangkaian elektronka yang wajib diketahui adalah :

Resistor
Resistor memiliki fungsi untuk mengatur aliran arus listrik di dalam rangkaian. Resistor yang biasa dijumpai biasanya memiliki nilai resistansi yang akan ditentukan dengan kode warna pada badan resistor itu sendiri. Ketika aliran atau teganagn melewati resistor, tentu energi listrik tersebut akan berubah menjadi energi panas.

Kapasitor
Kapasitor sendiri berfungsi untuk menyimpan muatan. Beberapa kapasitor yang bisa ditemui adalah :

  • Kapasitor Polar


Kapasitor yang termasuk ke dalam kapasitor polar adalah kapasitor elektrolit dan juga tantalum

  • Kapasitor Nonpolar


Kapasitor nonpolar baisanya mempunyai rating tegangan 50 Volt untuk ukuran terkecil. Biasanya nilai kapasitor nonpolar terletak pada label kode angka dan juga warna.

  • Kapasitor Variabel

  • Kapasitor trimmer


Induktor
Induktor sendiri biasanya digunakan untuk mendapatkan tegangan DC yang stabil atau konstan. Induktor bisa meredam fluktuasi arus di rangkaian AC.

Dioda
Dioda memiliki fungsi untuk membuat arus akan mengalir searah. Arah arus tersebut biasanya sesuai dengan arah panah pada dioda.

Transistor
Transistor sendiri memiliki fungsi untuk menguatkan arus. Transistor sendiri ada 2 jenis yaitu transistor NPN dan PNP.

Transformator
Transformator sendiri biasa disebut Trafo yang akan bekerja dengan berlandaskan dengan sistem perubahan gaya medan listrik.

Relay
Relay atau saklar atau juga disebut switch akan bekerja berdasarkan medan magnet yang bisa membuka dan menutup arus.

Thyristor
Thyristor biasa disebut dengan SCR atau Silicon Controlled Rectifier yang biasanya digunakan untuk saklar elektronik.

Tranducer
Tranducer memiliki sistem pengoperasian pada rangkaian yang akan lebih mudah untuk diukur dan juga dikendalikan oleh besaran listrik dimana akan diatur oleh tegangan dan juga arus.

Rangkaian Seri Paralel

Rangkaian Seri Paralel sendiri adalah rangkaian yang dipasang secara seri dan paralel di dalam perangkat elektronik. Dalam artian rangkaian seri ini memiliki 2 susunan rangakaian di dalam 1 rangkaian tersebut. Dan kedua rangkaian ini memiliki sifat yang berbeda satu sama lain. Untuk rangkaian seri sendiri merupakan rangakian yang memiliki rangkaian dimana sumber tegangan akan mengalir melalui cabang yang sama atau satu cabang saja. Dan rangkaian seri ini memiliki kelemahan di dalam percabangan tersebut. Jika salah satu komponen mengalami kerusakan, tentu akan berakibat dengan cabang lainnya. Sedangkan untuk sifat dari rangkaian seri ini adalah arus yang mengalir di dalam rangkaian tersebut akan mengalir di satu jalur saja.

Rangkaian Seri Paralel

Sementara untuk rangkaian paralel, memiliki sifat yang berbeda jauh dengan rangkaian seri paralel. Rangkaian paralel ini memiliki bentuk dimana komponen akan disusun secara berjajar dan memiliki beberapa cabang didalamnya. Dan kelebihannya adalah rangkaian tersebut akan memiliki besaran arus yang sama besar di setiap cabang. Bahkan cabang yang satu dengan yang lain tidak saling menganggu. Kelebihannya adalah ketika salah satu cabang komponen mengalami kerusakan, aliran arus di dalam rangkaian tersebut akan tetap menyala dan berjalan.

Dan aturan dan perhitungan antara rangkaian seri dan paralel juga berbeda. Namun ketika kedua rangkaian tersebut digabungkan, tentu saja perhitungan dalam rangkaian tersebut jelas berbeda. Tentunya anda harus melihat serta menentukan terlebih dahulu bagian mada yang berada di dalam rangkaian atau perangkat elektronik tersebut yang masuk ke dalam kategori rangkaian seri dan juga mana yang masuk ke dalam rangkaian paralel. Hal ini bisa dilihat dengan cara melihat aliran arus di cabang itu. Dan setelah didapatkan mana yang rangkaian seri mana yang paralel, anda tinggal melakukan perhitungan menurut rumus masing-masing rangkaian tersebut. Setelah memperoleh hitungan dari masing-masing rangkaian, tentu saja lihat susunan dari rangkaian tersebut dengan menggambar ulang namun kedua rangkaian baik seri dan paralel diganti menjadi nilai besaran total dari masing-masing rangkaian. Setelah itu anda bisa melakukan perhitungan dengan melihat rangkaian tersebut apakah seri atau paralel. Demikian sedikit pengertian rangkaian seri paralel yang bisa membantu anda.

Rangkaian Listrik Paralel

Rangkaian Listrik Paralel memiliki arti sebagai rangkaian listrik yang mempunyai input arus dimana arus yang mengalir ke dalam komponen di rangkaian listrik ini, akan memiliki besaran yang sama dan juga berasal dari sumber tegangan yang sama pula. Semua komponen yang terdapat di dalam rangkaian paralel ini, akan tersusun secara paralel atau diletakkan secara berjajar atau berderet. Rangkaian listrik paralel sendiri memiliki keunggulan dibandingkan dengan rangkaian listrik seri. Di dalam rangkaian paralel, jika salah satu komponen di dalam rangkaian tersebut mengalami mati total atau mengalami kerusakan, maka arus listrik di dalam listrik paralel ini akan tetap mengalir dan juga menyala atau hidup. Pasalnya didalam rangkaian listrik ini, semua komponen yang ada didalamnya akan tetap berfungsi secara maksimal dan sesuai dengan kinerja masing-masing.

Gambar Skema Rangkaian Listrik Paralel


Rangkaian Listrik Paralel

Seperti yang sudah disebutkan diawal bahwa rangkaian listrik paralel sendiri memiliki bentuk dan susunan komponen yang akan disusun atau diatus secara berbaris berbentuk paralel. Tentu banyak rangkaian listrik yang menggunakan sistem paralel yang dipasang di sekitar lingkungan anda. Salah satunya adalah beberapa perangkat elektronik yang terdapat di sekitar anda. Di dalam rangkaian listrik paralel ini, memiliki ciri-ciri khusus yaitu :

  • Aliran arus yang mengalir di dalam rangkaian listrik paralel ini akan melalui cabang di komponen tersebut. Dan biasanya akan mengalir ke beberapa cabang didalamnya.

  • Apabila di salah satu komponan yang terdapat di dalam rangkaian listirk tersebut dilepas dari rangkaian ini, atau ada kemungkinan mengalami kerusakan, tentu saja aliran listrik di dalam rangkaian ini masih bisa mengalir melalui komponen lain didalam rangkaian listrik tersebut.


Sementara sifat dari susunan paralel adalah :

  • Besaran tegangan pada area beban listrik, akan mempunyai nilai serta besaran yang sama dengan besaran pada ujung hambatan komponen tersebut.

  • Cabang di dalam rangkaian listirk paralel ini bersifat individu.

  • Besaran arus dan juga besaran tegangan yang mengalir melalui rangkaian listrik paralel tersebut, tentunya akan memiliki besaran yang sama dengan arus di komponen dalam rangkaian listrik tersebut.

  • Sementara jika komponen dan salah satu cabang terputus, arus yang terdapat di rangkaian tersebut tidak akan terputus. Aliran akan terputus hanya di sekitar komponen yang mengalami kerusakan tersebut.


Demikian penjelasan singkat tentang rangkaian listrik paralel, semoga artikel kali ini dapat berguna dan bermanfaat. Baca juga artikel menarik lainnya, seperti Rangkaian AC, Rangkaian Buffer dan Rangkaian Dol (Direct On Line).

Rangkaian AC

Rangkaian AC atau biasa disebut rangkaian arus bolak-balik ini memiliki keunggulan dibanding arus searah atau DC. Arus bolak-balik atau AC memiliki keunggulan pada sumber daya listrik yang dapat disalurkan pada tegangan yang tinggi di tempat yang jauh. Biasanya tegangan yang tinggi ini bisa diubah menjadi tegangan yang lebih rendah dan aman yang bisa digunakan untuk keperluan sehari-hari tanpa kehilangan energi yang dibagi tersebut.

Untuk sumber rangkaian AC sendiri biasanya terdiri dari berbagai elemen rangkaian untuk membuat sumber daya listrik mengeluarkan tegangan bolak-balik. Untuk area rumah dan juga beberapa bangunan, outlet listrik seperi saklar, stop kontak dan beberapa outlet lainnya adalah sumber daya listrik. Dan di outlet ini lah tegangan AC bisa anda dapatkan.

Gambar Skema Rangkaian AC


Rangkaian ACPada skema gambar rangkaian AC di atas, anda bisa melihat bagaimana sistem kerja aliran listrik. Arus yang mengalir ke ke resistif murni memiliki besaran 4.4 rms. Dan daya pada beban akan berubah menjadi 968 watt. Arus listrik atau aliran listrik pada rangkaian tersebut akan memiliki nilai dan besaran tegangan yang sama diakibatkan beban pada resistif murni yang tidak mengalami reaktansi.

Pada beban resistif murni tersebut, semua daya pada resistor tersebut akan didisipasikan oleh resistor yang terdapat pada rangkaian tersebut. Dan tidak ada daya yang didisipasikan oleh beban dalam rangkaian reaktif murni pada skema gambar diatas. Sementara untuk rangkaian yang terdiri dari impedansi campuran dan juga reaktansi serta resistansi, tentu akan lebih banyak daya yang akan dibagi dan juga dihamburkan kembali ke sumber daya oleh beban di dalam rangkaian tersebut. Dari proses ini tentu saja beberapa daya hanya akan diserap dan sebagian lagi akan dihamburkan dan juga di kembalikan. Dan aliran tegangan dalam rangkaian diatas tentu memiliki gaya dan pembagian daya yang berbeda. Rangkaian AC ini tentu memiliki fungsi yang begitu penting.

Dan demikinlah sedikit informasi mengenai rangkaian arus searah atau Alternating Current (AC) yang biasa ditemui di kehidupan sehari-hari. Baca juga artikel menarik lainnya, seperti Rangkaian Listrik Paralel, Rangkaian Dol dan Rangkaian Buffer.

Sabtu, 09 November 2013

Rangkaian Dol (Direct On Line)

Rangkaian Dol atau biasa disebut rangkaian direct online memiliki fungsi untuk melakukan start dan juga stop pada perangkat motor dengan menggunaakan sebuah rangakain kontrol. Istilah starter module pada Motor Control Center (MCC) tentu menjadi salah satu rangkaian yang sudah sering ditemukan di bidang industri. Ada 2 rangkaian yang bisa ditemukan di rangkaian DOL tersebut. Adapun 2 rangkaian dalam cara kerja rangkaian DOL ini adalah :

Rangkaian daya akan ditemukan komponen utama dimana komponen tersebut akan mengalirkan daya dari sumber tegangan kepada beban dimana dalam hal ini adalah motor. Rangkaian kontrol menjadi rangkaian yang mengatur aliran daya dan tegangan tersebut.

Sementara untuk rangkaian kontrol itu sendiri akan bekerja dengan menggunakan sebuah device listrik atau biasa disebut kontaktor. Dimana komponen ini akan memutuskan dan juga mengalirkan daya yang terdapat para rangkaian tersebut dari sumber tegangan ke motor melalui komponen lain. Normally Open ata biasa disingkat dengan NO biasanya sering digunakan di rangkaian tersebut.

Gambar Skema Rangkaian Dol (Direct On Line)


Rangkaian DOL (Direct On Line)


Sedangkan prinsip kerja pada rangkaian DOL atau Direc On Line ini, terdapat 2 cara. Kedua cara ini dibagi ketika kondisi normal dan juga kondisi start. Untuk kondisi normal pada komponen anak kontak pada kontaktor utama dalam keadaan kondisi normalnya atau terbuka. Sementara pada kondisi start, saat tombol START ditekan, maka rangkaian kontrol akan tertutup secara otomatis. Dan di rangkaian tersebut akan emngalir arus ke koil kontaktor utama. Prose mengalirnya arus di koil tersebut akan menimbulkan efek elektromagnetis dan akan menarik anak-anak kontak. Dan proses iniakan merubah kondisi ke yang berlainan seperti terbuka menjadi tertutup dan tertutup menjadi terbuka.

Dan motor mendapatkan aliran daya secara terus menerus jika rangkaian kontrol ini selalu tertutup. Dan kemungkinan lain yang terjadi apabila:

  • Main breaker Q1 selalu hidup

  • Tombol STOP tidak ditekan (termasuk emergency stop)

  • Proteksi panas F2 tidak bekerja diakibatkan kelebihan arus

  • MCB F10 tidak terbuka.


Demikian informasi singkat mengenai Rangkaian Dol (Direct On Line), semoga rangkaian kali ini dapat berguna dan bermanfaat. Baca juga artikel menarik lainnya, seperti Rangkaian Listrik Paralel, Rangkaian AC dan Rangkaian Buffer.

Rabu, 06 November 2013

Rangkaian Buffer

Rangkaian Buffer memiliki pengertian sebagai rangkaian yang input pada rangkaian tersebut akan memiliki hasil yang sama besar dengan output dari rangkaian tersebut. Oleh sebab itu rangkaian common colektor ini akan memiliki perkuatan sekitar 1.

Pada nilai R yang terpasang pada rangkaian buffer tersebut, biasanya akan memiliki fungsi yang berguna untuk membatasi arus yang di akan keluarkan oleh rangkaian buffer ini. Dan besar nilainya akan tergantung dengan indikasi dari komponen yang terdapat di dalam rangkaian tersebut. Biasanya pula tidak dipasang atau arus akan dimaksimalkan sesuai dengan kemampuan dari komponen op ampnya.

Rangkaian Buffer

Rangkaian buffer disini akan memiliki fungsi sebagai rangkaian yang akan menguatkan sinyal clock dan juga akan melakukan sinkronisasi agar rangkaian tersebut cukup kuat untuk melalukan transmisi dengan melalui kabel dengan jarak yang cukup jauh. Dalam rangkaian buffer tersbeut, tentu saja harus memiliki impedansi output yang pastinya bernilai rendah. Pasalnya di dalam jalur clock dan sinkronisasi ini, merupakan jalur arus yang akan dihubungkan ke dalam rangkaian client atau cabang yang dipasang secara pararel. Arus output atau keluaran ini juga harus memiliki nilai yang cukup besar. Dengan hasil ini tentu saja rangkaian tersebut akan mampu menggerakkan beberapa cabang. Output atau keluaran dari rangkaian buffer ini selain digunakan untuk pulsa dan juga sinyal sinkronisasi, bisa juga digunakan sebagai sumber catu daya.

Rangkaian buffer akan menggunakan pasangan darlington yang tentu saja memiliki keunggulan tersendiri. Keunggulan dari sistem tersebut tentu saja ada pada perkuatan dari rangkaian buffer ini yang akan lebih tinggi. R basis akan memiliki fungsi sebagai penahan arus basis pada rangkaian buffer tersebut. Rumus Vin adalah tegangan masukan atau input yang datang dari rangkaian MMV atau biasa disebut multi vibrator. Dan ketika aktif level dari Vin tersebut akan memiliki besaran sekitar kurang lebih 6 V yang memiliki nilai yang sama dengan VCC.

Demikian informasi mengenai Rangkaian Buffer yang semoga bisa menambah pengetahuan. Baca juga artikel menarik lainnya, seperti Rangkaian Listrik Paralel, Rangkaian AC dan Rangkaian Dol.

Selasa, 05 November 2013

Rangkaian USB

Rangkaian USB yang juga memiliki kepanjangan Universal Serial Bus ini adalah ide dari para perusahaan besar di dunia komputer yaitu Compaq, IBM, Intel, DELL, Microsoft, dan juga NEC serta Northern Telecom. Ide ini tentu saja untuk mencari penemuan bau guna menghubungkan perangkat komputer dengan perangkat eksternal. Dan ide ini yang kemudian menghasilkan Universal Serial Bus atau biasa disebut USB. Kemampuan dari rangkaian USB ini tentu saja sangat mudah untuk dihubungkan ke komputer. USB ini tentu saja tidak perlu membongkar atau memasang perangkat lain di komputer.

Konektor USB ini juga memiliki bentuk yang sama persis. Dimana hanya ada dua bentuk tipe socket. Arti dari Hot plugable adalah bahwa rangkaian USB bisa dihubungkan ke komputer ketika dalam keadaan hidup. Dan sebutan Plug and Play Sendiri menuju kepada kemudahan rangkaian USB in untuk digunakan. Ketika USB tersambung ke dalam komputer, Perangkat komputer tersebut akan langsung memproses data yang terdapat di dalam USB ini berkat bantuan driver. Kecepatan transfer data dari USB sendiri bsia mencapai 12 Mbps. Dalam 1 port USB tersebut, dapat dihubungkan dengan hampir 127 perangkat.

Rangkaian USB

Sementara untuk Konstruksi Port USB ini, terdapat 2 macam konektor saja. Untuk type A biasanya dipakai untuk menghubungkan kabel USB ke terminal USB. Dan biasanya digunakan pada bagian belakang dari perangkat komputer. Sedangkan untuk type B, biasanya dipakai menghubungkan perangkat yang kecil seperti mouse, keyboard dan flash disk. Dan biasanya cukup menghemat kabel. Tentu saja rangkaian USB tidak bisa menggunakan sembarang kabel. Apalagi dengan kecepatan hampir 1.2 Mega bps. Biasanya kabel yang satu akan terhubung pada konektor type A dan yang satunya lagi di konektor type B. Pada komputer sendiri terdapat 2 buah terminal konektor type A. Sementara jika ingin menggunakan lebih dari 2, biasanya ditambahkan Terminal USB yang dinamakan ‘Root Hub’. Biasanya satu terminal USB “Root Hub ini dibagi menjadi empat.

Minggu, 03 November 2013

Rangkaian Hambatan

Rangkaian hambatan biasanya dibagi menjadi beberapa jenis atau tipe. Rangkaian hambatan seri, rangkaian hambatan paralel, dan juga tidak jarang kedua rangkaian tersebut digabung menjadi satu, bisa ditemukan di beberapa perangkat elektronik. Dan untuk membuat rangkaian hambatan tersebut baik seri ataupun paralel, dibutuhkan minimal 2 hambatan untuk mewujudkan rangkaian tersebut. Sementara jika ingin mengabungkan kedua hambatan ini yaiutu seri dan juga paralel, minimal tiga hambatan dibutuhkan untuk merangkainy. Dan pastinya setiap jenis dar rangkaian tersebut memiliki keunggulan dan juga kelemahannya. Pastinya kegunaan hambatan ini disesuaikan dengan kebutuhan.

Hambatan yang disusun dengan cara berurutan atau berjejer disebut hambatan seri. Biasanya hambatan ini memiliki bentuk susunan yang tidak bercabang. Dan besaran kuat arus yang mengalir pada hambatan tersebut sama besarnya. Rangkaian hambatan seri ini memiliki tujuan atau fungsi untuk memperbesar nilai hambatan listrik. Dan fungsi lainnya adalah untuk membagi beda potensial pada sumber tegangan yang masuk. Biasanya disimbolkan dengan Rs.

Rangkaian Hambatan


Pada gambar diatas ditemukan rumus atau penyelesaian hitungan yaitu Tegangan sebesar V dibagikan ke tiga hambatan masing-masing V1, V2, dan V3, sehingga berlaku:

V = V1 + V2 + V3


Dan menurut Hukum I Kirchoff berlaku:

I = I1 = I2 = I3


Sementara jika beberapa hambatan (minimal 2 buah) disusun atau dirangkai secara berdampingan, maka hambatan tersebut disebut hambaran paralel. Hambatan ini tentu akan memiliki susunan rangkaian listrik yang bercabang. Dan di dalam rangakain tersebut terdapat lebi dari satu jalur aliran listrik. Dan biasanya rangkaian paralel memiliki simbol Rp.

Parallel-Circuit


Pada gambar skema diatas maka ditemukan rumus perhitungan untuk rangkaian paralel adalah :

I1 = V/R1 I2 = V/R2 I3 = V/R3


Dan besaran beda potensial pada seluruh hambatan adalah sama, sehingga hitungan berlaku:

V = V1 = V2 = V3


Sementara Besar kuat arus I dihitung dengan rumus:

I = V/Rp


rumus hambatan pengganti paralel:

1/Rp = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3