Kamis, 16 Oktober 2014

Pengertian Transformator

Pengertian Transformator merupakan sebuah bagian dari komponen elektronika yang memiliki fungsi untuk menaikkan atau menurunkan tegangan listrik. Transformator dikenal juga sebagai trafo. Fungsi transformator ini sangatlah penting dalam sebuah sistem atau rangkaian elektronika. Transformator memiliki peran untuk menyalurkan tenaga atau daya listrik dari tegangan tinggi ke tegangan yang lebih rendah. Ataupun sebaliknya. Tetapi, semuanya itu dilakukan dalam frekuensi yang sama. Karena itulah, dalam sebuah rangkaian elektronika, transformator merupakan komponen yang paling penting dan termasuk dalam golongan mesin listrik statis. Transformator memiliki bentuk empat persegi panjang dimana pada bagian dalamnya tersusun pelat baja berbentuk huruf E. Transformator sendiri terbuat dari kawat tembaga yang memiliki ukuran kecil, yang melilit pelat tersebut membentuk sebuah lilitan primer dan sekunder.

Transformator sendiri memiliki dua jenis. Yang pertama ada transformator step up. Transformator step up memiliki tugas untuk menaikkan tegangan arus listrik. Pada transformator step up ini, lilitan sekunder lebih banyak jumlahnya kalau dibandingkan dengan lilitan primernya. Kemudian selanjutnya ada transformator step down. Pengertian transformator step down merupakan transformator yang berfungsi untuk menurunkan tegangan arus listrik. Berbeda dengan transformator step up, lilitan primer pada transformator step down lebih banyak jumlahnya kalau dibandingkan dengan lilitan sekunder. Meskipun berbeda, keduanya sama-sama memegang peranan yang penting bagi sebuah rangkaian elektronika.

Pengertian Transformator

Contoh Gambar Pengertian Transformator


Contoh dari transformator step up dapat dilihat dari pemakaian barang elektronik. Seperti kulkas, tv, komputer, dan lain sebagainya. Sedangkan untuk transformator step down, contoh penggunaannya dapat dilihat pada adaptor. Transformator memiliki prinsip kerja induksi elektromagnetik. Dimana bila terjadi suatu perubaha fluks magnet pada kumparan primer, maka selanjutnya akan diteruskan ke kumparan sekunder dan menghasilkan suatu gaya gerak listrik (GGL) induksi dan juga arus induksi. Supaya bisa selalu terjadi perubahan fluks magnet, maka arus yang masuk haruslah selalu berupa arus bolak-balik.

Sekian dahulu artikel singkat mengenai pengertian transformator dan jenis-jenisnya. Semoga setelah membaca ulasan singkat ini, anda menjadi lebih mengerti seputar pengertian transformator. Baca juga artikel menarik lainnya, seperti Fungsi Transformator, Sensor Tekanan, Macam-Maca Dioda dan Dioda Bridge.

Senin, 13 Oktober 2014

Fungsi Transformator

Fungsi Transformator akan anda dapatkan ketika anda belajar mengenai rangkaian elektronika, fungsi transformator ini perlu dipelajari karena memegang peranan penting bagi dunia elektronika. Secara garis besar, transformator memiliki fungsi untuk menyalurkan energi listrik ke tegangan rendah ataupun ke tegangan tinggi. Penyaluran ini dilakukan dalam frekuensi yang sama. Fungsi transformator yang satu ini pun dikenal dengan nama step up dan step down. Peran transformator pada sebuah rangkaian elektronika sama halnya denganfugsi kapasitor, resistor, transistor, dan dioda. Transformator juga tidak kalah pentingnya dengan sistem komunikasi, dimana transformator atau yang biasa juga disebut sebagai trafo, digunakan sebagai frekuensi radio dan video. Selain itu, transformator juga memiliki fungsi bagi kehidupan sehari-hari.

Transformator banyak memegang peranan dalam menaikkan tegangan arus listrik. Tanpa anda sadari, lemari es, televisi, komputer, dan berbagai macam alat elektronik yang biasa anda gunakan setiap harinya, memanfaatkan fungsi transformator sebagai pihak yang menaikkan tegangan arus listrik. Transformator yang memiliki tugas menaikkan tegangan arus listrik ini disebut sebagai transformator step up. Transformator step up memiliki lilitan sekuder yang lebih banyak jumlahnya kalau dibandingkan dengan lilitan primer. Sehingga kemudian fungsinya sebagai penaik tegangan pun jelas. Karena itu anda tidak perlu heran, ketika menyalakan peralatan elektronik, biasanya akan terasa seperti mengalami black out selama sepersekian detik. Hal tersebut merupakan pengaruh dari transformator step up yang sedang bekerja.

Fungsi Transformator

Contoh Gambar Fungsi Transformator


Kalau tadi ada transformator yang berfungsi untuk menaikkan tegangan arus listrik, maka selanjutnya ada yang memiliki fungsi untuk menurunkan tegangan arus listrik. Kalau pada transformator step up, lilitan yang paling banyak jumlahnya adalah lilitan sekunder, maka pada transformator step down lilitan yang paling banyak adalah lilita primernya. Salah satu contoh dari penggunaan transformatot stepdown adalah ketika kita sedang mencharge handphone atau baterai kamera. Hal ini sudah sesuai dengan fungsinya sebagai penurun tegangan. Meskipun begitu, baik transformator step up maupun step down semuanya memegang peranan penting bagi sebuah rangkaian elektronika.

Demikian ulasan singkat mengenai fungsi transformator ini, semoga dapat berguna dan bermanfaat bagi anda semua. Baca juga artikel menarik lainnya, seperti Sensor Tekanan, Macam-Macam Dioda dan Dioda Bridge.

Sensor Tekanan

Sensor Tekanan merupakan sesuatu yang diciptakan untuk bisa mengukur tekanan dari suatu zat yang memiliki tekanan sangat kecil. Sehingga zat tersebut pun menjadi sangat sulit untuk diukur apabila harus menggunakan alat pengukur biasa. Ketika mempelajari ilmu alam, anda pasti akan dikenalkan dengan berbagai macam alat pengukur suatu benda. Misalnya saja termometer yang digunakan sebagai alat untuk mengukur suhu, atau anemometer yang digunakan untuk mengukur kecepatan angin atau speedometer yang digunakan untuk mengukur kecepatan suatu benda. Satuan tekanan seringkali digunakan menjadi salah satu tolak ukur kekuatan atau tekanan dari unsur zat yaitu berupa cairan dan gas. Fungsi yang dimiliki oleh sensor tekanan ini adalah untuk mengubah tekanan menjadi induktasi.

Sensor tekanan sendiri memiliki prinsip kerja yang sedikit rumit. Hal ini karena perubahan tekanan kantung dapat menyebabkan terjadinya perubahan posisi inti kumparan yang dapat menyebabkan perubahan induksi magnetic pada sebuah kumparan. Kumparan yang digunakan disini adalah kumparan CT (center tap). Karena itulah, apabila inti sensor tekanan mengalami pergeseran, maka induktasi pun akan menjadi salah satu kumparan bertambah. Tetapi akan menyebabkan kumparan lain menjadi berkurang. Supaya bisa mengukur tekanan statis atau tinggi dari suatu cairan, maka dapat ditentukan dengan rumus (P = d.g.h). G merupakan konstanta gravitasi (9,81 m/s2) dan H merupakan tinggi dari cairan (M) D merupakan kepadatan cairan (km/m3), P merupakan simbol dari tekanan statis (p), .

Sensor Tekanan

Contoh Gambar Sensor Tekanan


Bisa dikatakan bahwa, sensor tekanan memiliki prinsip kerja berupa mengubah tegangan mekanik menjadi listrik. Kurang ketegangan didasarkan pada prinsip bahwa tahanan pengantar berubah dengan panjang dan luas penampang. Daya yang telah diberikan pada kawat tersebut dapat menyebabkan kawat menjadi bengkok. Akibatnya, ukuran kawat pun berubah dan mengubah ketahanannya. Sensor tekanan memiliki bebreapa fungsi. Salah satunya adalah, sensor tekanan merupakan pemantau cuaca yang berubah-ubah. Kemudian juga digunakan pada pesawat terbang untuk mengukur tekanan angin yang berada dalam pesawat terbang. Dan masih banyak lagi fungsi dari sensor tekanan.

Demikian penjelasan singkat yang dapat kami sampaikan mengenai sensor tekanan, semoga informasi kali ini dapat berguna dan bermanfaat bagi anda semua. Baca juga artikel menarik lainnya, seperti Macam-Macam Dioda, Dioda Bridge dan Karakteristik Dioda.

Minggu, 12 Oktober 2014

Macam-Macam Dioda dan Kegunaannya

Macam-Macam Dioda akan anda pelajari ketika sedang belajar dalam ilmu fisika, tepatnya di bidang elektronika. Sebelum lebih lanjut membahas mengenai macam-macam dioda, mari kita bahas mengenai apa pengertian dari dioda itu sendiri. Dioda merupakan salah satu komponen elektronika semi konduktor yang berfungsi untuk menahan arus listrik. Dioda terdiri dari berbagai macam. Ada dioda penyearah (rectifier), dioda emisi cahaya (LED), dioda zenner, dioda photo (photo-dioda) dan dioda varactor. Pada artikel kali ini, secara khusus akan dibahas mengenai macam-macam dioda. Anda perlu untuk memerhatikan artikel ini sampai habis kalau ingin mengetahui apa saja jenis-jenis dari dioda.

Yang pertama ada dioda penyearah. Dioda penyearah merupakan jenis dioda yang terbuat dari bahan silikon yang memiliki fungsi sebagai penyearah tegangan atau arus dari bolak-balik (AC) ke arus yang memiliki arah yang sama (DC). Atau mungkin mengubah arus AC menjadi DC. Macam-macam dioda yang selanjutnya, ada dioda zener. Dioda zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar berupa silikon. Dioda ini kerap kali dikenal sebagai voltage regulation diode yang bekerja pada daerah reverse. Dioda zener memiliki potensial yang berkisar mulai dari 2,4 hingga 200 volt dengan daya dari ¼ hingga 50 watt. Jika biasanya pada dioda terjadi breakdown pada tegangan ratusan volt, maka pada zener bisa terjadi pada angka puluhan dan satuan volt.

Macam-Macam Dioda

Contoh Gambar Macam-Macam Dioda


Selanjutnya ada dioda emisi cahaya atau yang juga dikenal sebagai LED (Light Emitting Diode). Untuk jenis yang satu ini biasanya merupakan piranti elektronik gabungan dari elektronik dengan optik. Sehingga dapat dikategorikan sebagai ‘optoelectronic’. Kemudian, untuk elektroda-elektroda lainnya sama seperti dioda lainnya. Yaitu memiliki anoda (+) dan katoda (-). Kemudian ada dioda cahaya yang bekerja pada daerah reverse, akhirnya hanya arus bocor saja yang dapat melewatinya. Dalam keadaan yang gelap, arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya yang memiliki bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon. Terakhir, dioda varactor merupakan dioda kapasitas yang sifatnya memiliki kapasitas yang akan berubah-ubah ketika diberi tegangan. Itulah bahasan mengenai macam-macam dioda.

Semoga artikel tentang dioda yang kita bahas kali ini nantinya dapat berguna dan bermanfaat bagi anda semua. Baca juga artikel menarik lainnya, seperti Dioda Bridge, Karakteristik Dioda dan Dioda Zener.

Dioda Bridge

Dioda Bridge pasti menjadi salah satu istilah yang akan anda sering dengar ketika anda menekuni bidang elektronika. Ketika akan membahas dioda bridge pasti tidak akan jauh dari dioda itu sendiri. Karena dioda bridge merupakan bagian dari jenis-jenis dioda. Bagi anda orang awam yang belum tahu, dioda adalah salah satu komponen elektronika yang sering dijumpai dan digunakan pada kapasitor dan juga resistor. Sehingga secara sederhana, dioda dapat disimulasikan sebagai sebuah katup. Dimana ketika katup tersebut terbuka, maka air yang mengalir dibelakang katup akan menuju kedepan. Kemudian ketika katup menutup, maka ada doraongan aliran air dari arah ke depan katup.

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, dioda bridge merupakan bagian dari jenis-jenis dioda. Dioda bridge memiliki pengertian sebagai sebuah rangkaian yang digunakan untuk menyerahkan arus dari AC ke DC. Supaya bisa membuat dioda bridge dengan benar, kita perlu mengerti dan memahami jenis dioda yang akan digunakan. Elemen dioda berasal dari dua kata, yakni elektroda dan katoda. Dioda sendiri memiliki simbol khusus. Yakni anak panah dengan garis melintang pada ujungnya. Alasan dari pembuatan simbol tersebut adalah karena hal tersebut sesuai dengan prinsip kerja dari dioda. Anoda biasa kita temukan di pangkal atau ujung anak panah, sedangkan katoda yang merupakan bagian negatif terdapat pada bagian ujung dari anak panah tersebut.

Contoh Gambar Dioda Bridge


Dioda Bridge

Dioda bridge juga dikenal sebagai dioda silikon. Dioda silikon ini dirangkaikan menjadi suatu jembatan (bridge) dan dikemas menjadi suatu kesatuan komponen. Dioda bridge kemudian digunakan menjadi penyearah pada power suplly. Jembatan dioda sendiri merupakan sebuah gabungn dari empat atau lebih dioda yang membentuk sebuah jembatan konfigurasi. Jembatan tersebut menyediakan polaritas output dan polaritas input ketika digunakan dalam sebuah aplikasi yang umum konversi dari arus bolak-balik. Bagian utama dari sebuah jembatan dioda adalah polaritas output yang berbeda dengan polaritas input. Dioda bridge / jembatan dioda ini memiliki nama lain berupa sircuit gratez. Sekian dahulu ulasan singkat mengenai dioda bridge.

Demikian penjelasan singkat mengenai dioda bridge, semoga artikel yang barusan kami bahas dapat berguna dan membantu bagi anda semua. Baca juga artikel menarik lainnya, seperti Karakteristik Dioda, Dioda Zener dan Pengertian Dioda.

Jumat, 10 Oktober 2014

Karakteristik Dioda dan Jenisnya

Karakteristik Dioda tentunya akan anda pelajari ketika anda menekuni ilmu fisika, khususnya pada bidang elektronika. Karakteristik dioda dapat diketahui dan dilihat dengan cara memasang dioda seri dengan sebuah catu daya dc dan sebuah resistor. Kemudian, rangkaian tersebut dapat digunakan untuk mengetahui tegangan dioda dengan variasi sumber tegangan yang diberikan. Sebagian dari anda mungkin sudah mengetahui, bahwa dioda merupakan komponen aktif dari dua elektroda, yang terdiri dari katoda dan anoda, yang memiliki sifat semikonduktor. Sehingga dengan sifat dioda yang seperti itu, dioda tidak hanya memperbolehkan arus listrik mengalir ke satu arah, tetapi juga dapat menghambat arus dari arah sebaliknya. Dioda pun dapat dibuat dari Germanium dan Silikon. Dioda sendiri memiliki berbagai macam fungsi seperti misalnya sebagai indicator, serta modulator. Tidak hanya itu, diode juga dapat berperan sebagai regulator dan juga pengendali frekuensi.

Ketika membicarakan soal karakteristik dioda, tentunya tidak akan jauh dari dioda itu sendiri. Kalau berdasarkan fungsinya, dioda sendiri terbagi menjadi berbagai macam jenis dioda. Mulai dari dioda foto LED, dioda zener dan juga dioda yang paling sering didengar yaitu dioda jembatan atau bridge. Adapun selain beberapa diode terkenal diatas ada juga Dioda kontak titik yang biasanya digunakan untuk mengubah frekuensi dari tinggi menuju ke rendah. Kemudian selanjutnya, dioda hubungan. Karakteristik dioda hubungan yaitu dapat mengalirkan tegangan yang besar namun hanya bisa satu arah. Sedangkan LED (Light Emiting Diode) merupakan salah satu komponen yang mampu mengeluarkan cahaya ketika diberikan forward bias.

Karakteristik Dioda

Contoh Gambar Karakteristik Dioda


Dioda foto dapat menghasilkan arus listrik ketika terkena cahaya. Besarnya arus listrik ini bergantung pada seberapa besar cahaya yang masuk. Kemudian, ada juga dioda kapasiansi variabel yang ketika dipasang terbalik akan memiliki peran sebagai kondensantor yang biasanya digunakan pada modulator FM dan juga pada VCO suatu PLL. Sedangkan dioda bridge atau jembatan memiliki peran sebagai power supply. Komponennya adalah silikon yang kemudian dirangkai menjadi bridge menjadi sebuah komponen yang utuh. Yang terakhir ada dioda zener yang merupakan komponen aktif. Biasanya digunakan sebagai pembatas tegangan dan berfungsi sebagai voltage stabiliezer atau voltage regulator. Karakteristik dioda yang dimiliki adalah mempunyai sifat tegangan terbalik yang stabil.

Demikian penjelasan singkat mengenai karakteristik dioda dan jenisnya, semoga artikel kali ini dapat berguna dan bermanfaat bagi anda semua. Baca juga artikel menarik lainnya, seperti Dioda Zener, Pengertian Dioda dan Fungsi Dioda.

Dioda Zener

Dioda Zener adalah salah satu jenis dari dioda. Kalau anda pernah mempelajari ilmu fisika dalam bidang elektronik, pasti anda akan mengerti apa yang dimaksud dengan dioda tersebut. Dioda biasanya dibahas pada awal-awal sebagai salah satu materi dasar dari ilmu fisika. Namun bagi orang awam atau yang baru mempelajari fisika, pasti akan merasa asing dengan istilah dioda. Dioda sendiri memiliki pengeritan sebagai salah satu komponen elektronika semi konduktor yang berfungsi untuk menahan arus listrik. Selain itu, dioda juga memiliki kemampuan untuk mengarahkan arus listrik. Kemudian, dioda juga memiliki dua elektroda. Yang pertama bernama anoda, sedangkan yang kedua bernama katoda.

Dalam urusan mengarahkan arus listrik pada suatu komponen elektronik, dioda mengambil peran sebagai jembatan. Maksudnya, kalau anda harus mempergunakan satu buah dioda maka sebagian dari arus tersebut harus bisa terarahkan. Tetapi, kalau anda ingin mengarahkan semua arus, maka anda harus menggunakan beberapa dioda. Karena tidak akan cukup satu dioda saja. Jumlah dioda yang digunakan tergantung dari besarnya arus yang ingin diarahkan. Bisa tiga, bisa empat, dan lain sebagainya. Untuk urusan dioda zener, fungsinya agak sedikit berbeda kalau dibandingkan dengan dioda lain yang sudah dibahas. Tetapi, bukan berarti fungsi dari dioda zener jauh berbeda dengan dioda lannya. Dioda zener pun tetap memiliki fungsi sebagai penyearah arus listrik. Hanya saja terdapat faktor yang membedakannya.

Dioda Zener

Contoh Gambar Dioda Zener


Hal yang membedakan adalah, dioda biasa arus yang disearahkan selalu menuju ke satu arah saja. Sedangkan dioda zener, arus yang dimiliki diarahkan untuk selalu kembali atau diarahkan pada arah yang berlawanan dengan arus. Pada jalur atau komponen elektronik, biasanya zener memiliki fungsi sebagai yang menstabilkan suatu arus atau tegangan. Apabila zener dipasang dengan cara yang tiak tepat maka akan terjadilah arus tegangan pendek yang diakibatkan oleh kapasitas tengangan yang tidak terpenuhi atau konslet. Oleh karena itulah dioda zener memiliki sebuah peranan yang sangat penting karena akan menjaga agar tegangan tetap stabil.

Demikian penjelasan mengenai dioda zener, semoga penjelasan kali ini dapat berguna dan bermanfaat bagi anda semua. Baca juga artikel menarik lainnya, seperti Pengertian Dioda, Fungsi Dioda dan Cara Kerja Kapasitor.

Senin, 06 Oktober 2014

Pengertian Dioda

Pengertian Dioda akan sangat penting untuk diketahui oleh anda yang bekerja dalam bidang elektronika. Dioda sendiri merupakan salah satu komponen penting dalam sebuah rangkaian elektronika. Dioda merupakan komponen aktif yang memiliki dua kutub serta memiliki sifat semikonduktor. Dioda bisa dialiri oleh arus listrik ke satu arah dan menghambat arus dari arah yang sebaliknya. Dioda tidak memiliki karakter yang sempurna, tetapi juga memiliki karakter yang berhubunfan dengan arus dan tegangan komplek yang tidak linear. Kemudian juga seringkali bergantung pada teknologi yang digunakan serta parameter dari penggunaannya. Dioda ternyata dibagi menjadi beberapa jenis. Yang pertama ada dioda termionik dan yang kedua ada dioda semikonduktor.

Pengertian Dioda

Contoh Gambar Pengertian Dioda


Antara dioda termionik dengan dioda semikonduktor tentunya berbeda. Dioda termionik merupakan piranti katub yang merupakan susunan elektroda di dalam sampul gelas. Dioda termionik memiliki bentuk awal yang hampir sama dengan bola lampu pijar. Dalam pengertian dioda termionik, katoda secara tidak langsung akan dipanaskan oleh arus listrik yang mengalir melalui filamen. Elektroda internal lainnya telah dilapisi dengan campuran barium dan strontium oksida yang merupakan oksida dari logam alkali tanah. Melalui kegiatan tersebut dapat menghasilkan pancaran termionik elektron ke ruang hampa. Meskipun begitu, elektron tidak bisa memancarkan dengan mudah ke permukaan anoda yang tidak terkena panas ketika polaritas tegangan di balik.

Selanjutnya mengenai dioda semikonduktor, sebagian besar terdapat pada teknologi pertemuan P-N semikonduktor. Dioda P-N memiliki arus yang mengalir dari sisi tipe-p (anoda) yang menuju ke sisi tipe-N (katoda). Tetapi tidak dapat mengalir ke arah sebaliknya. Dioda semikonduktor sendiri memiliki tipe lain. Yaitu dioda schottky yang dapat dibentuk dari pertemuan antara logam dan semikonduktor sebagai ganti dari pertemun P-N yang konvensional. Itu tadi merupakan sedikit penjelasan mengenai pengertian dari dioda. Kalau anda membaca lebih banyak buku, anda akan menemukan gambar mengenai pengertian dari sebuah dioda.

Demikian artikel mengenai pengertian dioda ini. Semoga anda menjadi lebih paham dan juga mengerti seputar pengertian dioda. Anda juga bisa membaca artikel menarik lainnya, seperti Fungsi Dioda, Cara Kerja Kapasitor dan Jenis-Jenis Kapasitor.

Fungsi Dioda

Fungsi Dioda tentunya sangat penting untuk diketahui. Terutama bagi anda semua yang berkecimpung dalam dunia elektronika. Fungsi dioda memiliki pengaruh yang penting dalam sebuah rangkaian elektronika. Ini karena dioda merupakan komponen semikonduktor yang terdiri dari penyambung P-N. Dioda sendiri merupakan gabungan dari dua kata elektroda. Yakni, anoda dan katoda. Selain itu, dioda memiliki sifat lain, yaitu dapat menghantarkan arus pada tegangan maju serta menghambat arus aliran pada tegangan balik. Kemudian masih banyak lagi fungsi yang dimiliki oleh dioda. Berikut ini akan dibahas secara singkat mengenai fungsi-fungsi yang dimiliki oleh dioda pada sebuah rangkaian elektronika.

Fungsi Dioda

Contoh Gambar Fungsi Dioda


Yang pertama, dioda dapat menjadi penyearah untuk komponen dioda bridge. Kemudian, dioda juga berfungsi sebagai penstabil tegangan pada komponen dioda zener dan juga pengaman. Dioda pun dapat memangkas atau membuang level sinyal yang ada di atas maupun bawah pada tegangan tertentu pada rangkaian clipper. Fungsi dioda yang lainnya, yaitu sebagai penambah komponen DC didalam sinyal AC pada rangkaian clamper, sebagai pengganda tegangan, sebagai indikator untuk rangkaian LED, sebagai sensor cahaya pada komponen dioda photo, dan sebagai rangkaian VCO (Voltage Controlled Oscilator) pada komponen dioda varactor. Tidak lupa juga, dioda dapat digunakan sebagai sensor panas pada aplikasi rangkaian power amplifier.

Sebuah dioda dapat diumpamakan sebagai sebuah katup. Dimana pada katup tersebut, akan terbuka ketika air mengalir dari belakang menuju ke depan. Kemudian, katup akan menutup ketika ada dorongan aliran air dari depan katub. Dioda pun dapat disimbolkan sebagai anak panah yang pada ujungnya terdapat garis melintang. Umumnya, dioda terbuat dari bahan silikon yang kemudian telah dibekali dengan tegangan pmeicu. Tegangan pemicu diperlukan supaya elektron dapat langsung mengisi hole lewat area depletin layer. Dalam komponen dioda, tidak bisa terjadi pemindahan elektron hole dari P ke N atau sebaliknya. Hal tersebut karena hole dan elektron akan tertarik ke arah kutub yang berbeda.

Demikianlah sedikit bahasan dan juga penjelasan mengai fungsi dioda, semoga bisa membantu anda memahami lebih jauh tentang salah satu bagan penting dari elektronika ini. Baca juga artikel menarik lainnya, seperti Cara Kerja Kapasitor, Jenis-Jenis Kapasitor dan Kapasitor Bank.

Sabtu, 04 Oktober 2014

Cara Kerja Kapasitor

Cara Kerja Kapasitor tidaklah serumit yang mungkin ada di bayangan anda. Cara kerja kapasitor sebenarnya dapat dipelajari dengan mudah kalau anda mau membaca. Cara kerja dari sebuah kapasitor dapat dibedakan berdasarkan jenis kapasitornya. Kapasitor sendiri terdiri dari beberapa macam jenis. Ada kapasitor keramik, kertas, variabel, polister, dan kapasitor elektrolit. Pada setiap masing-masing kapasitor, memiliki fungsi yang sama. Fungsi dari kapasitor sendiri adalah sebagai pengatur dan juag penyimpan muatan listrik untuk dalam kurun waktu tertentu. Dan terdiri dari dua konduktor yang sengaja dipisahkan oleh bahan penyekat atau bahan dielektrik. Kapasitor juga kerap kali disebut sebagai kondensator.

Cara Kerja Kapasitor

Contoh Gambar Cara Kerja Kapasitor


Untuk kapasitor variabel, dinamakan sebagai kapasitor variabel karena ketika luas permukaan yang berhadapan dibuat variabel, maka kapasitas dari kapasitor tersebut akan variabel dapat berubah-ubah. Cara kerja kapasitor variabel yakni sebagai komponen yang menyimpan dan mengatur muatan listrik yang terdiri dari dua lempengan ang sejajar, yang salah satunya merupakan dielektrik. Dielektrik tersebut memiliki fungsi untuk membantu memperbesar kapasitansi dari sebuah kapasitor. Kapasitor variabel sendiri dibedakan menjadi dua jenis. Yang pertama bernama variabel capacitor (varco) yang menggunakan udara sebagai inti. Yang kedua ada dioda varaktor. Varaktor merupakan dioda yang sengaja dipasang terbalik dan dapat mengubah kapasitasn dengan memberikan tegangan reverse pada ujung dari bagian anoda dan katodanya.

Sesuai dengan namanya yang variabel, kapasitor variabel memiliki konstruksi atau struktur yang terdiri dari beberapa lempengan dengan bentuk setengah lingkaran. Pada masing-masing lempengan tersebut diberikan poros sehingga bisa diputar berhadapan dari satu lempeng setenga lingkaran ke lempeng setengah lingkaran lainnya. Kemudian, perlu diketahui juga bahwa kedua lempengan tersebut tidak bisa menempel satu sama lainnya. Ini karena, biasanya menggunakan bahan plastik atau bahan isolasi sebagai bahan dari elektrik. Kapasitor variabel biasanya digunakan untuk tuning radio.

Selain kapasitor variabel masih ada banyak lagi jenis variabel dan cara kerjanya yang berbeda-beda. Sekian dahulu bahasan mengenai cara kerja kapasitor ini, semoga dapat berguna bagi anda semua. Baca juga artikel menarik lainnya, seperti Jenis-Jenis Kapasitor, Kapasitor Bank dan Pengertian Kapasitor.

Jumat, 03 Oktober 2014

Jenis-Jenis Kapasitor

Jenis-Jenis Kapasitor akan anda pelajari kalau anda menekuni bidang elektronika. Tentunya pengetahuan mengenai jenis-jenis kapasitor menjadi sangat penting karena kapasitor pun merupakan salah satu komponen penting dalam sebuah rangkaian elektronika. Jenis-jenis kapasitor dalam rangkaian elektronika sendiri terbagi menjadi 2 macam. Yang pertama ada kapasitor polar dan kapasitor non polar. Yang dimaksud dengan kapasitor polar merupakan kapasitor yang memiliki dua kutub dan mempunyai polaritas yang positif dan negatif. Umumnya, kapasitor ini terbuat dari bahan elektrolit yang mempunyai nilai kapasitansi yang besar kalau dibandingkan dengan kapasitor yang menggunakan bahan dielektrik. Kemudian kapasitor non polar, merupakan jenis kapasitor yang tidak memiliki polaritas positif dan negatif pada kedua kutubnya. Kapasitor ini dapat digunakan secara berbalik.

Jenis-Jenis Kapasitor

Contoh Gambar Jenis-Jenis Kapasitor


Jenis kapasitor non polar ini umumnya memiliki nilai kapasitansi yang kecil. Hal ini karena kapasitor non polar terbuat dari bahan keramik dan mika. Walaupun dari kedua jenis kapasitor yang ada semuanya digunakan untuk menyimpan muatan listrik, tetapi masih terdapat banyak perbedaan dalam jenis-jenis kapasitor tersebut. Salah satunya adalah, bahan yang digunakan dan juga fungsi kegunaannya dalam sehari-hari. Anda juga dapat membedakan jenis kapasitor menjadi beberapa bagian. Yaitu, kapasitor elektrolit, kapasitor keramik, kapasitor multilayer, trimer, super kapasitor, kapasitor tuning dan juga electric double.

Kapasitor memiliki sifat dasar, yaitu menyimpan muatan listrik dan tidak bisa dilalui oleh arus DC (direct current). Tetapi kemudian dapat dilalui oleh arus AC (alternating current). Selain itu juga berfungsi sebagai impedansi (resistansi yang nilainya bergantung dengan frekuensi). Dalam sebuah rangkaian elektronika, kapasitor memiliki fungsi sebagai penghubung pada masing-masing rangkaian. Kapasitor juga berfungsi untuk memisahkan arus bolak-balik dari arus searah serta sebagai filter pada rangkaian catu daya. Tidak sampai disitu saja, kapasitor juga berfungsi sebagai pembangkit frekuensi pada sebuah rangkaian elektronik dan juga sebagai penghemat daya listrik pada sebuah rangkaian lampu TL.

Demikian penjelasan singkat mengenai jenis-jenis kapasitor beserta sedikit ulasan mengenai fungsinya. Semoga setelah membaca artikel ini anda dapat lebih mengerti mengenai materi jenis-jenis kapasitor. Baca juga artikel menarik lainnya, seperti Kapasitor Bank, Pengertian Kapasitor dan Fungsi Kapasitor.

Kapasitor Bank

Kapasitor Bank merupakan suatu alat yang digunakan untuk memperbesar pf dan dipasang paralel dengan rangkaian beban. Kalau rangkaian itu diberi tegangan, maka elektron akan mengalir masuk ke kapasitor. Kemudian pada saat kapasitor penuh dengan muatan elektron, maka tegangan akan berubah. Elektron akan keluar dari kapasitor kemudian mengalir ke dalam rangkaian yang memerlukannya. Sehingga, kapasitor akan membangkitkan daya reaktif. Ketika kapasitor mengeluarkan elektron, ini merupakan suatu tindakan kapasitor untuk memberikan daya treaktif kepada beban. Karena beban memiliki sifat induktif (+) sedangkan daya reaktif dimiliki oleh kapasitor (-).

Hal tersebut menyebabkan daya reaktif yang berlaku kemudian menjadi kecil. Kapasitor yang digunakan untuk memperkecil atau memperbaiki pf penempatannya ada dua cara. Yang pertama kapasitor yang terpusat ditempatkan pada sisi primer dan sekunder transformator dan pada bus dari pusat pengontrol. Kemudian yang kedua, kapasitor ditempatkan pada feeder kecil, rangkaian cabang, dan langsung pada beban.

Kapasitor Bank

Contoh Gambar Kapasitor Bank


Sama halnya dengan alat-alat atau komponen elektronika yang lainnya, kapasitor bank juga membutuhkan perawatan. Kapasitor yang digunakan untuk memperbaiki pf harus tahan lama dan pastinya harus dirawat dengan teratur. Dalam perawatan tersebut pun harus perhatian dan dilakukan pada tempat yang lembab. Sebelum melakukan pemeriksaan, sebaiknya pastikan bahwa kapasitor bank tidak sedang terhubung dengan sumber. Setelah itu, kapasitor yang masih mengandung muatan berarti masih memiliki arus atau tegangan listrik. Karena itu kapasitor tersebut harus dihubung singkatkan agar muatannya dapat hilang.

Kapasitor bank memiliki beberapa komponen penting yang pastinya berkontribusi besar dalam fungsinya untuk sebuah rangkaian elektronika. Komponen-komponen tersebut antara lain, main switch, kapasitor breaker, magnetic contactor, kapasitor bank, reactive power regulator. Semuanya memiliki peranan penting dalam sebuah rangkaian elektronika. Hal-hal mengenai kapasitor bank ini pastinya penting untuk diketahui anda yang berkecimpung dalam dunia teknik elektro. Sekian sedikit ulasan mengenai kapasitor bank. Kalau anda masih penasaran, masih banyak referensi buku yang membahas mengenai kapasitor bank.

Semoga artikel yang satu ini dapat berguna bagi anda dan dapat menambah ilmu anda mengenai kapasitor bank. Baca juga artikel menarik lainnya, seperti Pengertian Kapasitor, Fungsi Kapasitor dan Kode Warna Resistor.

Rabu, 01 Oktober 2014

Pengertian Kapasitor

Pengertian Kapasitor akan anda dapatkan ketika anda belajar dalam bidang elektronika. Tentunya sangat penting untuk mengetahui pengertian dari sebuah kapasitor itu sendiri. Kapasitor merupakan sebuah perangkat komponen elektronika yang memiliki fungsi untuk menyimpan muatan listrik yang terdiri dari dua konduktor yang dipisahkan oleh bahan penyekat pada tiap konduktor atau yang disebut sebagai keping. Kapasitor biasanya juga disebut sebagai kondensator yang merupakan komponen listrik yang dibuat sedemikian rupa sehingga mampu menyimpan muatan listrik. Kapasitor memiliki prinsip kerja yang umumnya hampir sama dengan resistor yang juga termasuk ke dalam komponen pasir. Komponen pasif merupakan jenis komponen yang bekerja tanpa memerlukan arus panjar. Kapasitor sendiri memiliki dua lempeng logam (konduktor) yang dipisahka oleh penyekat (isolator).

Contoh Gambar dari Pengertian Kapasitor


Pengertian Kapasitor

Isolator atu penyekat disebut sebagai bahan zat dielektrik. Zat tersebut berfungsi untuk memisahkan dua komponen berfungsi untuk membedakan jenis-jenis kapasitor. Terdapat beberapa kapasitor yang menggunakan bahan dielektrik. Misalnya saja seperti plastik cairan, mika kertas, dll. Itu tadi merupakan pengertian kapasitor. Selanjutnya, pada sebuah rangkaian elektronika, kapasitor memiliki peranan penting terutama untuk mencegah loncatan bunga api listrik pada rangkaian yang mengandung kumparan. Kemudian, kapasitor juga berguna untuk menyimpan muatan atau energi listrik dalam rangkaian. Dan dapat memilih panjang gelombang pada radio penerima serta sebagai filter dalam power supply.

Kapasitor memiliki fungsi sebagai rangkaian elektronik yang menyimpan arus atau tegangan listrik. Untuk arus DC, kapasitor memiliki fungsi sebagai isolator atau penahan arus listrik. Kemudian untuk arus AC, kapasitor memiliki fungsi sebagai sebuah konduktor yang melewatkan arus listrik. Sedangkan dalam penerapannya sendiri, kapasitor biasanya dimanfaatkan sebagai filter untuk menyaring. Ada berbagai macam penerapan kapasitor seperti, meratakan tegangan dengan mengubah unsur AC menjadi unsur DC, pembangkit gelombang AC atau isolator, dan lainnya. Kapasitor pun memiliki berbagai macam jenis. Dan biasanya dibedakan berdasarkan polaritasnya, bahan pembuatan, serta ketetapan nilai dari kapasitor tersebut.

Sekian dahulu untuk artikel yang satu ini, semoga dapat menambah pengetahuan anda mengenai pengertian kapasitor. Baca juga artikel menarik lainnya, seperti Fungsi Kapasitor, Kode Warna Resistor dan Cara Menghitung Resistor.