Sumber tegangan DC dari dari konverter DC ke DC bisa diperoleh dari baterai ataupun dengan menyearahkan sumber tegangan AC yang kemudian dihaluskan dengan filter kapasitor yang dapat mengurangi riak (ripple). Secara garis besar, rangkaian konverter DC ke DC ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu tipr linier dan juga tipe peralihan (switching). Pengubah daya DC ke DC dengan tipe peralihan atau yang dikenal juga dengan DC chopper ini dapat dimanfaatkan, terutama dalam penyediaan tegangan keluaran DC yang bervariasi besarannya sesuai dengan permintaan beban.
Gambar Skema Rangkaian Konverter
Komponen yang digunakan dalam menjalankan fungsi penghubung tersebut yaitu switch (solid state electronic switch), misalnya seperti Thyristor, IGBT, MOSFET dan GTO. Berdasarkan pada arah aliran arus tegangannya, DC chopper diklasifikasikan menjadi lima bagian, yaitu DC Chopper kelas A, DC Chopper kelas B, DC Chopper kelas C, DC Chopper kelas D dan DC Chopper kelas E. Rangakaian konverter DC ke DC secara garis besar dapat dibagi menjadi dua kategori besar, yakni yang terisolasi dan tak terisolasi, atau dengan istilah direct converter untuk tak terisolasi dan indirect converter untuk terisolasi.
DC Chopper sendiri memiliki kelebihan, yaitu pada pengubah daya secara jauh lebih efisien dan pada pemakaian komponen yang lebih kecil. Akan tetapi dalam penggunaan switching pada DC chopper tersebut dapat menimbulkan adanya harmonisasi pada sisi number ataupun pada sisi keluarannya itu sendiri. Demikian artikel mengenai rangkaian konverter, semoga bermanfaat. Baca juga artikel menarik lainnya, seperti Rangkaian Bel Pintu, Rangkaian Radio Control, Rangkaian LED Display dan Rangkaian Lampu Hias.
[…] genset, semoga dapat menambah informasi bagi Anda. Baca juga artikel menarik lainnya, seperti Rangkaian Konverter, Rangkaian Bel Pintu, Rangkaian Radio Control dan Rangkaian LED […]
BalasHapus