Pada rangkaian flasher tersebut, biasanya memang sering digunakan untuk penggunaan lampu sen di motor atau mobil. Dan rangkaian flasher ini tidak menimbulkan noise serta relat dalam fungsinya mengaktifkan lampu sen. Pada skema gambar diatas, anda bisa melakukan modifikasi pada EMF yang terdapat pada sistem audio seperti gambar diatas. Pada gambar diatas pula, anda bisa menggunakan beberapa komponen untuk merangkai flasher yang anda butuhkan. Beberapa komponen yang bisa anda gunakan adalah :
- R1 : 6K8
- R2 : 270K
- R3 : 22K
- C1 : 220µF 25V
- C2 : 10µF 25V
- D1 : 1N4002
- Q1 : BC557
- Q2 : BD139
- LP1 : 3-24V 10W
- SW1 : On-Off switch
- B1 : 3-24V
Dengan menggunakan sumber tegangan sebesar 3 Volt hingga 24 Volt, anda bisa mengaktifkan rangkaian flasher ini yang sering juga dijadikan untuk lampu variasi serta lampu mekanik pada kendaraan bermotor seperti mobil dan juga sepeda motor.
Transistor NPN dan PNP menjadi salah satu komponen utama yang membangun rangkaian flasher tersebut. Proses pengisian dan juga pengosongan pada komponen kapasitor C2 akan menentukan waktu padam dan nyala dari lampu flasher tersebut. Penentuan waktu ini didasarkan kepada pengisian dan pengosongan C2 yang tentu saja dibatasi tegangannya oleh R2 dan R3. Untuk mendapatkan lama waktu lampu nyala dan padam, tentu saja proses pengisian dan pengosongan C2 harus besar. Yang otomatis membuat R2 dan R3 memiliki nilai resistansi yang besar pula. Sementara kejadian sebaliknya akan terjadi jika nilai atau besaran proses di C2 kecil. Maka waktu nyala dan padam lampu akan cepat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar