Kamis, 17 Oktober 2013

Rangkaian Lampu Neon

Rangkaian Lampu Neon tentu saja anda sudah mengerti arti dan fungsinya. Lampu neon ini sering digunakan untuk penerangan baik saat biasa atau mungkin juga digunakan untuk lampu emergency. Untuk lampu emergency, lampu neon memang selalu menjadi bahan yang digunakan. Selain hemat energi, tentu saja perawatannya lebih gampang. Neon memang bisa menjadi salah satu alternatif sumber cahaya bagi ruangan di rumah anda. Sementara fungsi lain seperti yang sudah disebutkan bahwa neon juga bisa digunakan saat darurat yitu ketika saat listrik dari PLN mengalami kerusakan seperti putus atau pemadaman bergilir. Anda bisa membeli rangkaian di toko-toko elektronik dengan harga yang lumayan mahal. Dan untuk lebih menghemat, anda bisa membuat dan merangkai sendiri rangkaian lampu neon ini. Cukup menggunakan beberapa komponen yang bisa anda dapat di toko elektronik, anda sudah bisa merangkaianya.

Komponen utama yang tidak boleh anda lupakana adalah trafo step-up yang akan menghasilkan tegangan hingga 350 V dengan membutuhkan input sekitar 12 Volt DC. Komponen utama ini akan digabungkan dengan beberapa komponen seperti resistor, dan juga transistor jenis mosfet serta kapasitor hingga akhirnya membentuk rangkaian lampu emergency.

Rangkaian Lampu Neon

Berikut ini beberapa daftar komponen dari rangkaian lampu neon yang bisa anda dapatkan dengan mudah di toko-toko elektronik di dekat rumah anda :

  • C1: 100 uf 25 Volt Electrolytic Capacitor

  • C2 dan C3 : 0.01 uf 25Volt Ceramic Disc Capacitor

  • C4 : 0.01 uf 1 KV Ceramic Disc Capacitor

  • R1 : 1 K ¼ W Resistor

  • R2 : 2.7 K ¼ W Resistor

  • Q1 : IRF510 MOSFET

  • U1 : TLC555 Timer IC

  • T1 : 6 Volt 300 mA Transformer

  • Lampu : 4W Fluorescent Lamp atau neon

  • PCB, jumper dan juga pendingin atau Heatsink untuk dipasang pada transistor Q1.


Komponen pendingin atau heatsink diwajibkan terpasang pada komponen transistor yang fungsinya untuk mendinginkan transistor tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar