Senin, 15 Juli 2013

Rangkaian Amplifier

Rangkaian Amplifier adalah rangkaian elektronika yang digunakan untuk menguatkan daya atau tenaga. Dalam dunia elektronika, amplifier berfungsi sebagai penguat signal suara yaitu memperkuat signal arus I dan tegangan V listrik dari inputnya sehingga menjadi arus listrik dan tegangan yang lebih besar dari outputnya. Besaran dari amplifier sering dikenal dengan sebutan gain. Nilai dari gain inilah yang dinyatakan sebagai fungsi penguat frekuensi audio.

Besaran gain dalam power amplifier berkisar antara 20 kali sampai 100 kali dari signal output. Jadi dapat kita simpulkan bahwa gain merupakan hasil bagi dari daya dibagian output dengan daya di bagian inputnya dalam bentuk fungsi frekuensi. Ukuran dari gain sendiri biasanya memakai decibel (dB). Dalam bentuk rumus, hal ini dinyatakan sebagai berikut : G(dB)=10log(Pout/Pin)).

Amplifier sendiri merupakan perangkat yang sebagian kecil banyak menggunakan sejumlah energi untuk dapat mengendalikan jumlah energi yang dihasilkan. Hubungan dari rangkaian elektronika dengan rangkaian amplifier adalah masukan dan keluaran dalam yang biasanya dinyatakan sebagai fungsi frekuensi input atau fungsi transfer penguat dan besar dari fungsi transfer.

Gambar Skema Rangkaian Amplifier


Rangkaian Amplifier

Jenis Amplifier yang sudah ada sekarang bervariasi, contohnya: OTL, BTL dan OCL yang sudah banyak dijual sebagian toko elektronik. Setiap jenis amplifier juga memiliki kelebihan dan kekurangan, berikut ini kami jelaskan dari masing-masing jenis amplifier :

  1. OTL (Output Transformer Less = keluaran tanpa trafo) adalah amplifier yang menggunakan elco sebagai pengganti dari transformator, misalkan nilai 2200 uF untuk amplifier yang memiliki watt besar. Pada umumnya tegangan rangkaian amplifier ini hanya + (positif) dan – (negatif / ground).

  2. BTL (Bridge Transformator Less) adalah amplifier yang digabung dengan metode jembatan (Bridge) dengan jenis OCL. Sehingga power outputnya menjadi 2 kali lipat dari power Rangkaian Amplifier OCL.


Dalam bagian rangkaian amplifier, proses penguatan audio di bagi menjadi dua kelompok penting, yaitu bagian penguat signal tegangan yang banyak menggunakan susunan transistor darlington dan bagian penguat arus susunan transistor paralel dan masing-masing transistor berdaya besar akan menggunakan sirip pendingin untuk membuang panas ke udara. Sekarang ini banyak yang menggunakan transistor simetris komplementer. Demikian penjelasan singkat mengenai rangkaian amplifier dan jenis-jenis amplifier. Baca juga artikel elektronika lainnya, seperti Rangkaian Komparator, Rangkaian Elektronika Sederhana dan Rangkaian Seri.

3 komentar:

  1. [...] dan berguna bagi pembaca. Jangan lupa baca juga artikel elektronika menarik lainnya, seperti Rangkaian Amplifier, Rangkaian Elektronika Sederhana dan Rangkaian [...]

    BalasHapus
  2. [...] Setelah konfigurasi star berfungsi, tombol T1 akan secara otomatis menghitung nilai timer yang mencapai target. Disaat tombol T1 mencapai target, akan menyebabkan tombol K1 menjadi hidup. Bila semuanya berjalan sesuai yang di anjurkan, tombol K3 akan menjadi mati kemudian tombol K2 menjadi hidup. Demikian penjelasan singkat tentang rangkaian star delta, semoga rangkaian ini berguna bagi pembaca.  Baca juga artikel elektronika lainnya, seperti Rangkaian Digital, Rangkaian RLC dan Rangkaian Amplifier. [...]

    BalasHapus
  3. […] kali ini beguna dan bemanfaat bagi pembaca. Baca juga artikel elektronika lainnya, seperti Rangkaian Amplifier, Rangkaian RLC dan Rangkaian Elektronika […]

    BalasHapus