Sabtu, 20 Juli 2013

Rangkaian Tone Control

Rangkaian Tone Control adalah jenis rangkaian pengatur suara atau nada aktif pada sistem audio. Tone control pada dasarnya berfungsi sebagai pengatur penguatan level nada bass dan level nada treble. Nada bass adalah sinyal audio pada frekuensi rendah sedangkan nada treble adalah sinyal audio pada frekuensi tinggi.

Rangkaian Tone Control sederhana memiliki sinyal suara yang dihasilkan sudah diatur oleh potensiometer dan kemudian dikuatkan oleh bagian op amp menggunakan transistor yang nantinya di kopling oleh kapasitor yang outputnya akan diatur pada bagian control. Komponen yang terdapat pada bagian output yang bisa di bilang cukup bagus dan bersih.

Prinsip kerja rangkaian tone control yaitu pada frekuensi rendah atau bass dan frekuensi tinggi atau treble. Dari pengaturan di atas kemudian di kuatkan lagi pada bagian pengatur akhir menggunakan transistor yang sama. Tegangan yang di hasilkan dari tone control ini adalah mulai dari 9 volt DC sampai dengan 18 volt DC.

Skema Rangkaian Tone Control


Rangkaian Tone Control

Tone Control yang memiliki 4 transistor terbagi dalam 3 bagian utama yaitu bagian penguat depan, bagian pengatur nada (tone control) dan bagian penguat akhir. Pada bagian depan dapat di bangun menggunakan 2 transistor yang di susun dalam penguat 2 tingkat. Kemudian bagian pengatur nada di bangun menggunakan sistem pengatur nada baxandal yang dapat mengontrol nada rendah atau nada tinggi. Kemudian bagian akhir di gunakan penguat 2 tingkat yang di bangun menggunakan transistor.

Rangkaian tone control baxandal merupakan rangkaian penguat dengan jaringan umpan balik (feedback) dan rangkaian filter aktif. Rangkaian baxandal hanya tergantung dari pengaturan potensiometer bass. Batas pengaturan maksimum potensiometer bass merupakan maksimum boost (penguatan maksimal bass) dan batas pengaturan minimum potensiometer bass merupakan maksimum cut (pelemahan maksimum).

Pada saat frekuensi nada bass meningkat, maka akan memberikan efek pada resistor samapai kapasitor sehingga tidak lagi memberikan efek atau respon pada rangkaian. Sehingga frekuensi di atas tidak di pengaruhi oleh posisi potensiometer bass pada maksimum boos dan cut atau di biarkan flat. Untuk nada treble, pada akhir frekuensi tinggi audio kapasitor bertindak seakan short circuit. Maka penguatan akan di atur oleh potensiometer treble.

Demikian penjelasan singkat mengenai rangkaian tone control, semoga rangkaian kali ini dapat berguna dan bermanfaat bagi pembaca setia www.rangkaianelektronika.org. Baca juga artikel menarik lainnya, seperti Rangkaian Sirine, Rangkaian Hambatan Listrik dan Rangkaian Tachometer.

4 komentar:

  1. [...] kali ini dapat berguna dan bermanfaat bagi pembaca. Baca juga artikel rangkaian lainnya seperti Rangkaian Tone Control, Rangkaian Sirine dan Rangkaian Hambatan [...]

    BalasHapus
  2. [...] ini berguna dan dapat bermanfaat. Baca juga artikel menarik lainnya, seperti Rangkaian Thevenin, Rangkaian Tone Control dan Rangkaian [...]

    BalasHapus
  3. […] definisi dan fungsi setiap komponen pada rangkaian tone control satu per satu sangat utama mengingat ini merupakan rangkaian tingkat tinggi. Komponen yang pertama […]

    BalasHapus
  4. […] Demikian penjelasan singkat mengenai rangkaian LDR, semoga rangkaian tersebut nantinya berguna dan bermanfaat bagi pembaca setia www.rangkaianelektronika.org. Baca juga artikel menarik lainnya, seperti Rangkaian Sound System, Rangkaian Thevenin dan Rangkaian Tone Control. […]

    BalasHapus