Senin, 15 Juli 2013

Rangkaian Star Delta

Rangkaian Star Delta adalah aplikasi yang paling sering digunakan untuk mengendalikan starting awal motor liartik karena memiliki memiliki daya yang cukup besar. Memang diperlukan daya yang cukup besar apabila kita ingin menggerakan sebuah aplikasi motor, rangkaian star ini juga dipakai untuk membuat semuanya menjadi stabil karena sudah dirubah menjadi rangkaian delta.

Untuk merakit rangkaian star delta, kita membutuhkan banyak komponen konektor dan timer. Gunanya komponen timer adalah untuk mengatur waktu perubahan dari sebelumnya rangkaian star menjadi rangkaian delta. Perubahnnay membutuhkan waktu sekitar 5 sampai 10 detik. Kemudian, nantinya kita akan menemukan Termal Over Load Relay atau biasa disingkat dengan nama TOL. TOL ini berguna untuk memotong rangkaian motor menjadi berhenti apabila terjadi kelebihan beban.

Fungsi rangkaian star delta adalah untuk mengurangi arus start pada saat pertama kali motor di hidupkan. Karena perbedaan fungsi inilah, star delta paling banyak digunakan pada system starting motor listrik. Dengan fungsi ini tersebut sehingga dapat mengurangi lonjakan arus listrik pada saat motor di starter. Saat saat awal inilah motor tidak dikenakan tegangan penuh. Dengan menggunakan timer, rangkaian lilitan motor dipindahkan menjadi segitiga/delta sehingga tegangan dan arus yang mengalir menjadi penuh.

Cara kerja rangkaian star delta adalah membuat star yang dilakukan pada saat awal tidak dikenakan tegangan secara penuh dengan cara menghubungkan dengan star. Kemudian saat motor telah bekerja serta arus menjadi turun, timer akan secara otomatis memindahkan rangkaian menjadi delta. Dengan begitu arus arus yang mengalir menjadi penuh.

Gambar Skema Rangkaian Star Delta


Rangkaian Star Delta


Pada gambar skema di atas, kita lihat komponen yang digunakan untuk menghidupkan rangkaian adalah PB ON. Sedangkan PB1 digunakan untuk membuat rangkaian menjadi mati. Prinsip kerja dari gambar di atas, apabila kita menekan tombol PB ON, maka akan menghidupkan K1, K3 dan T1. Tombol K1 berfungsi untuk mengunci, jadi walupun tomol PB ON dimatikan tombol K3 dan T1 akan tetap hidup. Itu disebut dengan konfigurasi star.

Setelah konfigurasi star berfungsi, tombol T1 akan secara otomatis menghitung nilai timer yang mencapai target. Disaat tombol T1 mencapai target, akan menyebabkan tombol K1 menjadi hidup. Bila semuanya berjalan sesuai yang di anjurkan, tombol K3 akan menjadi mati kemudian tombol K2 menjadi hidup. Demikian penjelasan singkat tentang rangkaian star delta, semoga rangkaian ini berguna bagi pembaca.  Baca juga artikel elektronika lainnya, seperti Rangkaian Digital, Rangkaian RLC dan Rangkaian Amplifier.

3 komentar:

  1. [...] dan bagian-bagian terpentingnya. Baca juga artikel elektronika lainnya, seperti Rangkaian Digital, Rangkaian Star Delta dan Rangkaian [...]

    BalasHapus
  2. […] Rangkaian Star Delta dapat berfungsi untuk mengatur arus pada waktu pertama kali motor akan digerakan atau dihidupkan. Pengaturan arus tersebut berupa pengurangan arus listrik yang dialirkan. Sebagian besar motor – motor listrik saat ini telah banyak yang menerapkan rangkaian ini baik secara manual maupun secara automatis. Prinsip kerjanya adalah saat motor dihidupkan atau saat rangkaian dijalankan maka akan terjadinya pengaturan arus pada mode star sehingga pengaliran akan berjalan dengan stabil. Setelah arus yang mengalir stabil maka rangkaian akan berubah menjadi mode delta yang bekerja secara konsisten. […]

    BalasHapus
  3. […] artikel tersebut. Baca juga artikel rangkaian elektronika lainnya, seperti Rangkaian Adaptor, Rangkaian Star Delta dan Rangkaian […]

    BalasHapus