Senin, 22 Juli 2013

Rangkaian Lampu Berjalan

Rangkaian Lampu Berjalan adalah rangkaian elektronika yang berfungsi sebagai lampu hias. Rangkaian ini juga banyak digunakan sebagai hiasan rumah pribadi ataupun tempat-tempat istimewa seperti restaurant, taman dan juga cafe. Saat ini, lampu berjalan juga sudah di jadikan sebagai hiasan kota pada malam hari, sehingga menjadikan kota tersebut terlihat menarik dan indah.

Prinsip kerja rangkaian lampu berjalan pada dasarnya hampir sama dengan rangkaian lampu hias, yakni sama-sama memanfaatkan kondisi keluaran yang bergantian sehingga dalam kondisi tersebut bisa kita buat kombinasi yang bervariasi antara lampu yang satu dengan lampu lainnya. Apalagi kombinasi yang sudah kita buat cocok dengan penataan warna yang sesuai maka akan terciptalah keindahan yang sedap untuk dipandang mata.

Lampu berjalan merupakan rangkaian elektronika sederhana yang dapat mengontrol nyala lampu. Rangkaian lampu juga dapat digunakan untuk menyalakan lampu LED maupun lampu DC. Lampu berjalan dapat dijalankan dengan sumber tegangan DC 12 Volt hingga tegangan 24 Volt sesuai dengan beban yang kita gunakan. Untuk membuat rangkaian ini sebenarnya cukup dibilang mudah, karena kita tidak perlu menguras pikiran untuk melakukan analisis kerja agar dapat memperoleh hasil yang maksimal.

Yang kita butuhkan hanyalah rangkaian yang dapat menghasilkan sinyal clock dan rangkaian shift register atau rangkaian penghasil keluaran. Contoh untuk rangkaian yang dapat menghasilkan sinyal clock adalah rangkaian osillator atau rangkaian astable IC. Kemudian untuk mendapatkan rangkaian keluaran yang mempunyai logika bergilir bisa menggunakan IC 4017 atau biasa dikenal sebagai Jhonson Counter yang digunakan pada lampu berjalan.

Gambar Skema Rangkaian Lampu Berjalan


Rangkaian Lampu Berjalan

Daftar komponen yang kita perlukan untuk dapat membuat rangkaian lampu berjalan :

Resistor : R1 (1 Kohm), R2 – R11 (220 ohm) dan VR1 (4K7)
Kapasitor : 10 uF
Led : 10 buah
Integrated circuit : IC1 (NE555) dan IC2 (4017)
Supply 9 volt

Pada gambar skema rangkaian lampu berjalan diatas menggunakan 10 buah lampu LED sebagai indikator keluaran. Untuk kecepatan kedipan lampu sendiri ditentukan oleh nilai R1, C1 dan VR1. Semakin besar nilai dari ketoga komponen tersebut, maka jangka waktu akan semakin lama. Keluaran dari IC 4017 memmpunyai supply arus yang sangat terbatas sehingga kita harus menambahkan rangkaian driver sebagai switching pada arus beban yang lebih besar.

Rangkaian driver bisa menggunakan transistor, SCR ataupun relay. Dengan rangkaian diatas, anda juga dapat menggerakan lampu tegangan tinggi seperti lampu jala-jala PLN yang memiliki tegangan 220 Volt dengan menggunakan SCR sebagai driver. Hanya saja kita harus menyearahkan terlebih dahulu supply PLN 220 volt dengan rangkaian penyearah apabila kita ingin menggunakan SCR. Anda juga bisa menggunakan empat buah dioda 4007 untuk merangkai penyearah tersebut.

Demikian penjelasan singkat mengenai rangkaian lampu berjalan, semoga rangkaian kali ini nantinya dapat berguna dan bermanfaat bagi pembaca www.rangkaianelektronika.org. Baca juga artikel elektronika lainnya, seperti Rangkaian Bel, Rangkaian PCB dan Rangkaian Jembatan Wheatstone.

2 komentar:

  1. [...] bagi pembaca setia www.rangkaianelektronika.org. Baca juga artikel rangkaian lainnya, seperti Rangkaian Lampu Berjalan, Rangkaian Bel dan Rangkaian [...]

    BalasHapus
  2. […] Demikianlah penjelasan singkat mengenai rangkaian remote control, semoga rangkaian kali ini nantinya dapat berguna dan bermanfaat bagi pengunjung setia www.rangkaianelektronika.org. Baca juga artikel elektronika lainnya, seperti Rangkaian Penyearah dan Rangkaian Lampu Berjalan. […]

    BalasHapus